digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri pariwisata merupakan hal yang penting bagi beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Bandung. Kota Bandung memiliki banyak objek pariwisata bagi para wisatawan. Hal ini membuat Kota Bandung sangat padat pada akhir pekan dan libur panjang. Industri pariwisata berhubungan erat dengan industry perhotelan karena ketika para wisatawan berlibur dengan waktu yang lama, mereka perlu tempat untuk beristirahat. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, industri perhotelan di Kota Bandung mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari persentase tingkat hunian yang tidak dapat memenuhi target. Faktor yang mendasari hal tersebut, salah satunya, adalah sepinya pengunjung pada tengah pekan dan penuhnya pengunjung pada akhir pekan. Faktor lain yang mempengaruhi, yaitu jumlah hotel yang sudah terlalu banyak di Kota Bandung dan belum lagi masih banyak hotel yang akan dibangun. Hal ini membuat banyak hotel Kota Bandung “tenggelam” diantara hotel-hotel baru yang sudah mempunyai banyak cabang di Indonesia dan juga mempunyai nama yang besar. Salah satu hotel tersebut, adalah De Paviljoen Bandung. De Paviljoen mempunyai masalah kesadaran merek yang mana banyak orang yang tidak mengetahui hotel ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek De Paviljoen Bandung. Analisis eksternal dan internal dilakukan untuk mengetahui kondisi industri perhotelan dan kondisi De Paviljoen. Kemudian, untuk menganalisis masalah brand awareness, penelitian ini menggunakan model Aaker (1991) dengan menggunakan dua metode, kuantitatif dan kualitatif. Model tersebut memiliki sembilan variabel mengenai kesadaran merek, tetapi yang digunakan pada penelitian ini hanya tujuh karena dua variabel terakhir berfokus pada pelanggan sedangkan penelitian ini berfokus pada produsen. Terdapat lima hotel kompetitor sebagai pembanding terhadap De Paviljoen dan setelah melakukan wawancara dengan semua hotel didapatkan bahwa De Paviljoen hanya menggunakan lima variabel sedangkan para kompetitor menggunakan minimal enam variabel. Dengan demikian, penelitian ini memberikan solusi pada sisi promosi dan produk. Pada sisi promosi, De Paviljoen diasarnkan untuk membuat slogan dan menggunakan brand ambassador untuk meningkatkan kedaran merek akan hotel. Pada sisi produk, De Paviljoen disarankan untuk membuat ekstensi merek, yaitu berupa kerjasama dengan tour and travel agent dengan tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesadaran merek hotel.