digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berkembangnya infrastruktur transportasi dengan sistem yang dapat mempermudah pergerakan masyarakat mengakibatkan daerah tersebut juga mengalami perubahan yaitu pemusatan aktivitas penduduk. Hal tersebutlah yang menyebabkan munculnya pembangunan fisik dari jenis guna lahan permukiman serta guna lahan yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat seperti guna lahan komersil dalam usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat. Hal tersebut yang menjadi alasan utama dari kenaikan nilai lahan, khususnya pada daerah perkotaan dimana akses transit bisa menjadi sangat penting untuk masyarakat. Menurut Smith dan Gihring pada jurnal diskusi berjudul Financing Transit Systems Through Value Capture pada tahun 2015 disebutkan bahwa peningkatan nilai pada lokasi disekitar area transit menggambarkan keuntungan langsung yang diterima oleh masyarakat dan pelaku usaha yang berlokasi dekat dengan tempat transit dengan kualitas tinggi, hal tersebut biasanya menggambarkan sebagian dari keuntungan total karena terkadang terjadi penambahan keuntungan ekonomis, sosial dan lingkungan pada daerah yang berlokasi ditempat yang lebih jauh. Value capture merupakan pemanfaatan dari kenaikan nilai pada lokasi yang memiliki jarak dekat dengan transportasi publik yang terjadi akibat investasi yang dilakukan pada transportasi publik, dan merupakan salah satu metode dalam pembentukan modal (pendanaan) untuk pengembangan transportasi publik. Penelitian ini didasarkan pada karakteristik areal komersil Kawasan Stasiun Besar Bekasi, dengan Stasiun Besar Bekasi sebagai simpul transportasi atau titik transitnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi value capture pada areal komersil Stasiun Besar Bekasi. Dengan menggunakan metode “Hedonic Pricing Method” penelitian ini mampu mengukur nilai marginal willingness-to-pay yang menunjukkan kesediaan membayar oleh unit usaha untuk perbaikan kualitas lingkungan dan nilai sosial yang mengalami perubahan pada kawasan tersebut.