digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pola bisnis di Indonesia telah berubah menjadi revolusi industri 4.0. Hal ini terjadi karena perubahan pola konsumsi masyarakat, yang secara bertahap bergeser dari pola belanja ke toko ritel konvensional menjadi online. Survei yang dilakukan oleh APJII menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna berusia antara 19 hingga 54 tahun dan biasanya mereka menggunakan telepon genggam untuk mengakses internet. Mereka menggunakan internet untuk berbelanja online terutama dalam kategori fesyen dan 65 persen konsumen yang berbelanja online adalah perempuan. Di Indonesia, batik adalah salah satu kategori fesyen lokal yang memiliki keunikan tersendiri. Batik adalah teknik pewarnaan tekstil menggunakan canting dan lilin. Teknik ini membuat batik memiliki aroma tersendiri. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kemungkinan produk batik yang membutuhkan 3 indra (sentuhan, penciuman, penglihatan) dapat dijual menggunakan internet shopping yang hanya membutuhkan 1 indra (penglihatan) dan faktor-faktor yang dapat menggantikan kebiasaan saat ini. Jumlah responden dari penelitian ini adalah 207 responden dengan rentang usia antara 19-54 tahun. Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung dari September 2018 hingga Desember 2018. Penemuan dari penelitian ini adalah saat membeli batik, yang paling diperhatikan adalah corak dan warna kain, mereka kurang memperhatikan tipe batik dan asal usul motif batik. Penemuan lainnya adalah pembeli kurang memperhatikan merk. Faktor yang dapat secara signifikan mempengaruhi kepercayaan pelanggan dalam belanja online adalah mekanisme umpan balik, informasi produk, kepercayaan pelanggan di toko offline. Penemuan ini juga menemukan bahwa privasi tidak signifikan mempengaruhi kepercayaan pelanggan dalam belanja online. Hasil penelitian ini memberikan wawasan kepada industri batik khususnya di Jawa Barat untuk mengetahui tentang kemungkinan produk batik dapat dijual secara online