digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2015_TA_PP_MOHAMMAD_FACHRI_MAULANA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_MOHAMMAD_FACHRI_MAULANA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_MOHAMMAD_FACHRI_MAULANA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_MOHAMMAD_FACHRI_MAULANA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_MOHAMMAD_FACHRI_MAULANA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_MOHAMMAD_FACHRI_MAULANA_1-BAB_6.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_MOHAMMAD_FACHRI_MAULANA_1-BAB_7.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_MOHAMMAD_FACHRI_MAULANA_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

Proyek Pusat Kesenian Kontemporer Jakarta terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Proyek ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan seniman-­?seniman, khususnya yang mengikuti aliran seni kontemporer untuk mengembangkan diri. Pusat kesenian ini juga akan mewadahi kebutuhan dan mendorong masyarakat untuk mengapresiasi seni. Pusat kesenian yang berdiri di atas lahan seluas 35,000 meter persegi bersifat fiktif, dan memiliki klien Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dewan Kesenian Jakarta sebagai penasehat kehidupan kesenian di Jakarta. Pusat kesenian seluas 15,500 meter persegi ini akan mewadahi fungsi museum untuk seni visual, teater black box untuk seni pertunjukan, fungsi edukasi untuk pengembangan, serta fungsi-­?fungsi publik, seperti retail dan ruang terbuka publik. Dalam perancangan Pusat Kesenian Kontemporer Jakarta, isu yang harus diperhatikan adalah isu urban dan isu fleksibilitas. Isu urban diakibatkan oleh konteks lokasi, sedangkan isu fleksibilitas diakibatkan oleh tema pusat kesenian yang mengambil tema seni kontemporer. Konsep yang digunakan dalam perancangan pusat kesenian ini adalah ‘oasis’ dan fleksibilitas. Konsep oasis tersebut dihasilkan atas dasar gagasan Dewan Kesenian Jakarta yang mengenai pusat kesenian. Sedangkan, konsep fleksibel diakibatkan oleh isu dan tema dari proyek ini. Konsep tersebut diinterpretasi dengan merancang pusat kesenian ini dengan pendekatan perancangan landscape, sehingga gemoteri ruang luar dan bangunan menyatu dan membentuk ruang-­?ruang publik yang dapat mewadahi berbagai macam acara, serta membentuk ruang sirkulasi yang memberikan pengalaman ruang yang khas bagi para pengunjung.