2018_TS_PP_LA_ODE_DZAKIR_1-COVER.pdf
PUBLIC Resti Andriani 2018_TS_PP_LA_ODE_DZAKIR_1-BAB_1.pdf
PUBLIC Resti Andriani 2018_TS_PP_LA_ODE_DZAKIR_1-BAB_2.pdf
PUBLIC Resti Andriani 2018_TS_PP_LA_ODE_DZAKIR_1-BAB_3.pdf
PUBLIC Resti Andriani 2018_TS_PP_LA_ODE_DZAKIR_1-BAB_4.pdf
PUBLIC Resti Andriani 2018_TS_PP_LA_ODE_DZAKIR_1-BAB_5.pdf
PUBLIC Resti Andriani 2018_TS_PP_LA_ODE_DZAKIR_1-BAB_6.pdf
PUBLIC Resti Andriani 2018_TS_PP_LA_ODE_DZAKIR_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Resti Andriani
Pilar merupakan penyangga alami yang berfungsi untuk menahan beban material
yang ada diatasnya. Sebagai penyangga alami, pilar membutuhkan sistem
penguatan khusus agar tidak mengalami keruntuhan selama kegiatan penambangan
di bawah tanah berlangsung. Dalam penelitian ini, model fisik pilar terbuat dari
campuran pasir, semen dan air, dengan kekuatan yang menyerupai kekuatan
batubara di Indonesia. Kemudian pilar tersebut dibedakan menjadi empat jenis,
yaitu pilar tanpa penguatan, pilar dengan penguatan rock bolt, pilar dengan
penguatan shotcrete dan pilar dengan gabungan rock bolt dan shotcrete.
Selanjutnya pilar-pilar tersebut diuji dengan mesin kuat tekan uniaksial untuk
melihat pengaruh sistem penguatan terhadap pilar. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pemasangan sistem penguatan pada pilar dengan kekuatan
tinggi menyebabkan terjadinya peningkatan kekuatan sebesar 14,93% pada pilar
dengan penguatan rock bolt, 21,45% pada pilar dengan penguatan shotcrete dan
34,67% pada pilar dengan penguatan gabungan rock bolt dan shotcrete. Pada pilar
dengan kekuatan sedang, pemasangan penguatan juga menunjukkan peningkatan
kekuatan sebesar 16,27% pada pilar dengan penguatan rock bolt, 19,83% pada pilar
dengan penguatan shotcrete dan 44,40% pada pilar dengan penguatan gabungan
rock bolt dan shotcrete. Begitu juga pada pilar dengan kekuatan rendah,
pemasangan penguatan menyebabkan terjadinya peningkatan kekuatan sebesar
13,13% pada pilar dengan penguatan rock bolt, 36,21% pada pilar dengan dengan
penguatan shotcrete dan 53,85% pada pilar dengan penguatan gabungan rock bolt
dan shotcrete. Hasil pengujian laboratorium dan pemodelan numerik menunjukan
bahwa peningkatan kekuatan terjadi karena perpindahan horizontal pada
permukaan dinding pilar ditahan oleh shotcrete dan plat penahan pada rock bolt
sehingga pilar seolah-olah pilar mengalami tekanan pemampatan yang
menyebabkan perpindahan horizontal di permukaan dinding pilar menjadi lebih
kecil dibandingkan dengan perpindahan horizontal yang terjadi pada pilar tanpa
penguatan.