digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penerapan metode eksplorasi tidak langsung seperti citra satelit telah banyak digunakan dalam beberapa penelitian, yaitu dalam kegiatan eksplorasi mineral dan panas bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan teknik pemetaan mineral dengan meningkatkan akurasi pendeteksian dalam kondisi tropis berdasarkan penginderaan jarak jauh Multi-spektral Thermal Infrared (TIR). Kami menentukan karakteristik mineral dan zona alterasinya di Lapangan Geothermal Wayang Windu (WWGF), Jawa Barat berdasarkan gambar ASTER TIR yang dikoreksi secara atmosfer, pengukuran lapangan, dan analisis XRD. WWGF terletak di Kecamatan Pangalengan dan Kertasari dengan jarak sekitar 40 km dari selatan Kota Bandung. Daerah ini terletak di pegunungan Quaternary sekitar 1500-2600 mdpl dan disusun oleh batuan andesit basaltik, breksi tufa, dan batupasir serta sesar dan patahan arah baratlaut - tenggara dan timurlaut – baratdaya. Untuk tujuan mengidentifikasi fitur termal di WWGF, kami menggunakan citra satelit ASTER dengan tanggal akuisisi 29 Juli 2011 pukul 22:23:09 WIB dan 18 Mei 2003 pada pukul 10:18:11 WIB. Metode Thermal Atmospheric Correction dan Emissivity Normalization digunakan untuk menghasilkan suhu permukaan tanah dan emisivitas. Menganalisis pengaruh fitur thermal pada citra ASTER terhadap alterasi permukaan, menggabungkan metode Brightness Temperature dan mengekstraksi emisivitas pada lokasi permukaan dengan metode Band Math. Metode XRD (X-Ray Diffraction) digunakan untuk menentukan jenis mineral alterasi pada beberapa sampel tanah berdasarkan hasil analisis citra ASTER TIR. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan metode Band Math dapat mengidentifikasi bahwa zona alterasi di WWGF berupa argillik lanjut.