digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya kegiatan industri menghasilkan polutan logam berat yang berbahaya bagi lingkungan seperti kadmium. Sebagian besar kadmium berasal dari industri batu baterai, semikonduktor, electroplating logam, pengecoran seng, pembuatan alloy, pigmen untuk cat, plastik dan tekstil. Upaya untuk menghilangkan kadmium dari limbah industri dapat dilakukan dengan metode adsorpsi, pertukaran ion, elektrodialisis, reverse osmosis, ultrafiltrasi, dan ekstraksi pelarut. Ekstraksi pelarut merupakan metode yang banyak digunakan untuk mengadsorpsi sejumlah ion logam dari larutan, salah satunya ion Cd(II). Kekurangan ekstraksi pelarut adalah pelarut organik yang digunakan cukup banyak dan dapat mencemari lingkungan. Asam 1-fenil-3-metil-4-benzoil-5-pirazolon (HPMBP) telah banyak digunakan sebagai ligan pada proses ekstraksi pelarut sejumlah ion logam. Enkapsulasi dapat dijadikan metode alternatif untuk menggantikan penggunaan pelarut organik sehingga diharapkan lebih ramah lingkungan. Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis adsorben dengan metode enkapsulasi ligan asam 1-fenil-3-metil-4-benzoil-5-pirazolon (HPMBP) ke dalam kalsium alginat (Ca-alginat-HPMBP). Ligan HPMBP telah berhasil disintesis dan dikarakterisasi melalui uji titik leleh, FTIR, spektrum 1H NMR dan 13C NMR serta MS. Kondisi optimum adsorpsi ion Cd(II) oleh Ca-Alginat-HPMBP meliputi pH 6, waktu kontak 5 jam, dan massa sebesar 0,05 g. Adsorpsi ion Cd(II) oleh Ca-alginat-HPMBP mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir dan kinetika adsorpsi reaksi orde satu Lagergren. Pada sistem biner faktor selektifitas (?) Ca-alginat-HPMBP untuk ion Cd(II)-Cu(II), Cd(II)-Zn(II), dan Cd(II)-Pb(II) masing-masing berturut-turut 1,04; 1,15; 1,08. Ca-alginat-HPMBP memiliki kinerja yang tetap baik pada tiga kali proses adsorpsi-desorpsi dan telah diaplikasikan pada sampel lingkungan yang mengandung ion Cd(II).