2015_TA_PP_VIRA_FEBRYAWATI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2015_TA_PP_VIRA_FEBRYAWATI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2015_TA_PP_VIRA_FEBRYAWATI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2015_TA_PP_VIRA_FEBRYAWATI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa mikroalga laut tropis Nannochloropsis sp. dapat dimanfaatkan sebagai penghasil lipid dan biopigmen. Mikroalga Nannochloropsis sp. juga diketahui menghasilkan karbohidrat, namun belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi karbohidrat yang dihasilkan oleh Nannochloropsis sp. secara ekstrasel. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi penyiapan biomassa Nannochloropsis sp., isolasi karbohidrat ekstrasel Nannochloropsis sp., dan karakterisasi fisikokimia karbohidrat ekstrasel yang diperoleh. Dari kerapatan sel awal 106 sel/mL, kerapatan sel rata-rata setelah dikultivasi selama 8 hari menjadi 16,301 ± 2,59 x 106 sel/mL dengan kerapatan biomassa Nannochloropsis sp. adalah sebesar 2,0748 ± 0,24 g/L. Sel Nannochloropsis sp. menyerap CO2 untuk kemudian dikonversi menjadi biomassa. Analisis TGA menunjukkan bahwa biomassa kering Nannochloropsis sp. mengalami dekomposisi pada suhu 162 – 617,5 oC dengan mengeluarkan gas sebesar 52% yang diperkirakan berasal dari karbohidrat, lipid, dan protein. Fakta ini menunjukkan bahwa CO2 telah diserap dan dikonversi oleh Nannochloropsis sp. menjadi biomassa, karena satu-satunya sumber karbon yang tersedia dalam medium adalah CO2. Analisis karbohidrat ekstrasel menggunakan SEM menunjukkan bahwa permukaan karbohidrat ekstrasel Nannochloropsis sp. memiliki tekstur yang kasar. Uji Molisch dan uji Antron terhadap karbohidrat ekstrasel memberikan hasil positif ditandai dengan terbentuknya cincin ungu (uji Molisch) dan terbentuknya warna hijau kebiruan (uji Antron). Uji iodin dan uji pikrat pada karbohidrat ekstrasel memberikan hasil negatif, ditandai dengan tidak adanya perubahan warna, mengindikasikan bahwa karbohidrat ekstrasel Nannochloropsis sp. tidak berbentuk heliks dan tidak memiliki gugus pereduksi. Analisis EDS terhadap karbohidrat ekstrasel mengindikasikan adanya unsur karbon dan oksigen. Karakteristik inframerah karbohidrat ekstrasel Nannochloropsis sp. ditandai dengan adanya serapan dari gugus hidroksi (–OH) pada bilangan gelombang 3388,93 – 3290,56 cm-1 dan serapan gugus asetal pada 1153,43 cm-1. Hasil ini menunjukkan bahwa karbohidrat ekstrasel mikroalga Nannochloropsis sp. memiliki permukaan dengan tekstur kasar, tidak berbentuk heliks, dan tidak memiliki gugus pereduksi, mengindikasikan bahwa molekulnya kemungkinan merupakan oligosakarida.
Perpustakaan Digital ITB