digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2017_TS_PP_NUNIK_GUSTINI_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Nunik Gustini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Nunik Gustini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Nunik Gustini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Nunik Gustini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Nunik Gustini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Nunik Gustini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nunik Gustini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Senyawa fenilpropenoid diketahui sebagai kumpulan senyawa alami yang sebagian besar ditemukan dalam tanaman. Beberapa senyawa fenilpropenoid dapat ditemukan pada daun kemangi, biji pala, paprika, daun salam, serai, dan biji adas. Senyawa fenilpropenoid secara umum dikelompokkan menjadi 2-propenilbenzena dan 1-propenilbenzena. Isomerisasi ikatan rangkap pada senyawa 2- propenilbenzena merupakan suatu transformasi penting karena isomer trans nya merupakan bahan kimia bernilai tinggi yang memiliki aplikasi dalam bidang farmasi, parfum, maupun industri makanan. Reaksi isomerisasi ikatan rangkap dapat dilakukan dengan menggunakan katalis basa, katalis heterogen, maupun katalis homogen. Reaksi isomerisasi ikatan rangkap secara konvensional dikatalisis oleh basa seperti KOH dan NaOH dengan perbandingan stoikiometri pada temperatur yang sangat tinggi namun menghasilkan konversi dan selektivitas terhadap trans yang rendah. Reaksi isomerisasi konvensional tersebut memiliki kelemahan di antaranya yaitu penggunaan basa kuat dengan jumlah yang sangat besar, waktu reaksi yang lama, konversi dan selektivitas terhadap trans yang rendah, temperatur reaksi yang tinggi, dan residu basa kuat yang kurang ramah lingkungan. Beberapa katalis heterogen yang telah digunakan pada reaksi isomerisasi senyawa fenilpropenoid, seperti eugenol dan estragol di antaranya yaitu MgAl-4HT, Pt/?-Al2O3, zeolit HY, KF/Al2O3, MgAl-LDH dan NiAl-LDH. Penggunaan katalis heterogen tersebut memerlukan temperatur reaksi yang tinggi namun menghasilkan konversi dan selektivitas terhadap trans yang rendah. Selain katalis heterogen, beberapa katalis homogen berbasis logam transisi akhir telah dilaporkan untuk isomerisasi senyawa fenilpropenoid, di antaranya yaitu Ru(CO)3(PR3)2, RhCl3, PdCl2(PPh3)2, PtCl2, RuCl2(PPh3)2, [RuCl2(?6- C6H5OCH2CH2OH)(L)]. Logam transisi lain dengan kelimpahan yang lebih besar yaitu nikel telah dilaporkan untuk isomerisasi ikatan rangkap dengan katalis aktif berupa Ni(0) untuk memudahkan terjadinya adisi oksidatif. Reaksi isomerisasi ikatan rangkap pada senyawa fenilpropenoid (metil eugenol, estragol, dan 2- alilfenol) berhasil dilakukan dengan katalis Ni(0) fosfin. Prekatalis NiCl2(PPh3)2 dipreparasi dari NiCl2·6H2O dan ligan PPh3 dalam pelarut etanol pada temperatur 65 ºC selama 30 menit. Katalis aktif Ni(0) fosfin diperoleh dengan mereduksi kompleks Ni(II) dengan logam Zn dalam satu wadah reaksi. Konversi metil eugenolii mencapai 99% dengan selektivitas terhadap trans-metil isoeugenol mencapai 96% dan turn over frequency (TOF) 190,1 jam-1 diperoleh menggunakan 1 mol% NiCl2(PPh3)2 dalam waktu 30 menit pada temperatur 50 ºC. Reaksi isomerisasi metil eugenol tetap dapat berjalan tanpa penambahan PPh3 menghasilkan konversi 99% dengan selektivitas terhadap trans-metil isoeugenol 96%. Penambahan PPh3 berlebih pada reaksi isomerisasi metil eugenol tetap menghasilkan konversi 99% dengan selektivitas terhadap trans-metil isoeugenol 96%. Konversi estragol sebesar 96% dengan selektivitas terhadap trans-anetol mencapai 95% dan nilai TOF 15,2 jam-1 diperoleh menggunakan 1 mol% NiCl2(PPh3)2 dalam waktu 6 jam pada temperatur 80 ºC. Konversi 2-alilfenol mencapai 95% dengan selektivitas terhadap trans-2-(1-propenil)fenol mencapai >99% dan nilai TOF 15,8 jam-1 diperoleh ketika 1 mol% NiCl2(PPh3)2 dalam waktu 6 jam pada temperatur 80 ºC direaksikan. Reaksi isomerisasi berlangsung menggunakan 1 mol% NiCl2(PPh3)2 terhadap pereaksi (metil eugenol, estragol, dan 2-alilfenol) dalam lingkungan atmosfer nitrogen (1 atm) dan pelarut asetonitril. Asetonitril tidak hanya berperan sebagai pelarut tetapi juga sebagai ligan penting agar reaksi isomerisasi dapat berlangsung. Studi kinetika menunjukkan bahwa reaksi isomerisasi metil eugenol merupakan reaksi orde satu terhadap metil eugenol. Peran ligan nitril dalam meningkatkan aktivitas katalis masih diteliti lebih lanjut.