digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2014_TA_PP_KUNTO_HARI_ANGGORO_1-COVER.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_KUNTO_HARI_ANGGORO_1-BAB_1.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_KUNTO_HARI_ANGGORO_1-BAB_2.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_KUNTO_HARI_ANGGORO_1-BAB_3.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_KUNTO_HARI_ANGGORO_1-BAB_4.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_KUNTO_HARI_ANGGORO_1-BAB_5.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_KUNTO_HARI_ANGGORO_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

1-s2_0-S0308597X18300319-main.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

Proyek gedung konser ini adalah proyek milik Pemerintah DKI Jakarta yang bekerja sama dengan PT. Pulomas Jaya dan merupakan bagian dari masterplan pengembangan kawasan Waduk Ria Rio. Strategi pengembangan kawasan yang dilakukan adalah membangun fungsi yang dapat menjadi wajah baru serta mendorong popularitas kawasan Waduk Ria Rio. Berdasarkan studi dan analisis peruntukan lahan, intensitas, aksesibilitas, lingkungan, luas, bentuk, kompetisi, dan visi, pembangunan gedung konser dinilai paling layak dan menguntungkan. Akustik dan sirkulasi merupakan kriteria utama dalam perancangan gedung konser ini. Beberapa kriteria perancangan juga turut dipertimbangkan, antara lain: bangunan tetap mempunyai kegiatan walaupun tidak ada konser, harus bisa mewadahi berbagai jenis musik, bisa diakses oleh kaum penyandang cacat, dan bisa memanfaatkan potensi kawasan waduk dan taman rekreasi di sekitarnya serta mampu beradaptasi dengan iklim tropis. Konsep bangunan diawali dengan pengelompokan musik berdasarkan karakteknya, yaitu musik kontemporer (pop,rock, dan jazz) dan klasik (tradisional dan orkestra). Kedua kelompok tersebut mempunyai syarat auditorium yang berbeda demi kualitas akustik yang maksimal. Sehingga gedung konser yang dirancang mempunyai dua auditorium dengan dua massa bangunan yang berbeda karakter. Penggabungan keduanya dipadukan dengan harmonis agar bangunan mempunyai kesan tetap satu walaupun berbeda. “Harmoni Dua Karakter” merupakan kalimat yang menggambarkan konsep utama dari gedung konser ini. Bangunan A mempunyai auditorium berbentuk kipas untuk pertunjukan musik kontemporer seperti pop, rock, dan jazz, yang dalam pertunjukannya menggunakan sistem tata suara. Sedangkan untuk bangunan B menggunakan auditorium arena (vineyard) untuk pertunjukan musik klasik yang tidak memerlukan sistem tata suara. Dengan konsep ini, rancangan dapat memenuhi kualitas akustik sesuai dengan jenis musik yang dimainkan. Rancangan tapak merespon dari masterplan dan keadaan eksisting yang ada.Semua area dalam kawasan waduk ini saling terhubung dengan adanya jembatan yang menghubungkan wilayah utara dan selatan kawasan. Di antara gedung konser dan hotel, dibuat plaza untuk kegiatan publik serta terdapat area berjualan pedagang kaki lima di dekat gerbang keluar. Rancangan alur penghubung antara area yang satu dengan yang lainnya dibuat dengan bentuk melengkung yang terkesan mengalir dan tidak kaku.