digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_BAB_7.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TAPP_Leonardus_Richard_Salim1-_PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara terbesar di Indonesia. Sektor pariwisata di Indonesia semakin berkembang dan didukung dengan adanya program “Wonderful Indonesia”, di mana jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia meningkat setiap tahunnya. Pulau Lombok merupakan salah satu tujuan bagi para wisatawan yang mencari keindahan alam yang masih alami, dengan pantainya yang sepi dan ombaknya yang tenang. Sektor pariwisata di Pulau Lombok didukung dengan dibangunnya Bandara Internasional Lombok yang mulai beroperasi sejak tahun 2012. Dengan jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Lombok selalu meningkat setiap tahunnya, maka diperlukan fasilitas penginapan yang memadai untuk mengakomodasi para wisatawan yang datang ke Pulau Lombok. Pantai Are Guling sendiri merupakan sebuah pantai yang belum dikembangkan dan dijadikan objek wisata. Berada di Selatan Pulau Lombok, terletak cukup jauh dari perkotaan, dan dikelilingi oleh tebing batu dengan pulau kecil bernama Gili Nusa di tengahnya. Melihat potensi site dengan pemandangan yang indah, suasana yang tenang, serta ketinggian ombak yang cukup tinggi, maka dirancanglah sebuah hotel resor yang mendukung kegiatan healing dan surfing. Dirancang di atas lahan seluas 2 hektar dengan kemiringan lebih dari 30%, maka kontur tanah dibuat berundak-undak seperti terasering pada sawah, dengan demikian view dari setiap perbedaan ketinggian dapat dimaksimalkan. Dengan menggunakan material lokal yang dikombinasikan dengan arsitektur modern, diharapkan dapat menekan biaya pembangunan serta menyediakan kemewahan yang berbeda dibandingkan dengan hotel resor pada umumnya.