digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2014_TA_PP_SHANNON_UTAMA1-_COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_SHANNON_UTAMA1-_BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_SHANNON_UTAMA1-_BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_SHANNON_UTAMA1-_BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_SHANNON_UTAMA1-_BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_SHANNON_UTAMA1-_BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_SHANNON_UTAMA1-_PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai bandar udara utama yang melayani kota Jakarta dan sekitarnya mempunyai visi untuk dikembangkan menjadi ”World Class Airport“. Caranya adalah dengan menerapkan konsep ”Aerotropolis“ dimana bandara memiliki segala kelengkapan layaknya sebuah kota. Salah satu perwujudan hal itu adalah dengan pengintegrasian moda transportasi darat (kereta) dengan moda transportasi udara (pesawat). Maka dibutuhkan perancangan stasiun untuk dapat mewadahinya. Letak stasiun yang berada di dalam kawasan bandara membuat stasiun harus terintegrasi dengan bandara. Stasiun bandara ini memerlukan pengolahan yang baik mengenai desain agar kedua bangunan terlihat harmonis. Untuk itu desain stasiun dibuat kontras, dimana bentuk atap stasiun dibuat lebih dinamis serta fasad yang lebih ringan dengan penggunaan kaca. Stasiun dengan luas total ± 26.700 m2 mewadahi peron untuk jalur kereta commuter line (dari arah Tangerang), peron untuk jalur kereta express line (dari arah Jakarta), People Mover System, serta travelator yang menghubungkan stasiun dengan Terminal 1 dan Terminal 2 bandara. Ada juga fasilitas shuttle bus untuk membantu memudahkan pergerakan di dalam kawasan bandara.