digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-COVER.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-BAB_6.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-BAB_7.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_PRINKA_VICTORIA_WIDYASANTI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

Kawasan Simpang Dago Bandung sebagai suatu kawasan yang berada di tengah hiruk pikuk aktivitas masyarakat sekitar, memiliki beberapa isu yang penting untuk diselesaikan. Penyelesaian isu ini dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisa kondisi eksisting, aktivitas warga sekitar, potensi, dan masalah, sehingga akhirnya ditemukan isu utama dari kawasan ini, yaitu terlampauinya daya tampung kawasan terhadap aktivitas warga sekitar, ketidaktertiban penggunaan lahan, dan manajemen sampah. Kemudian ditentukan goal, objective, dan strategi penyelesaian isu-isu tersebut. Tujuan penyelesaian isu Kawasan Simpang Dago adalah untuk menertibkan salah satu simpul aktivitas di Bandung sehingga timbul kenyamanan bagi warga kota untuk memanfaatkan kawasan ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka visi perancangan yang dijadikan acuan adalah “Kawasan Simpang Dago yang menjadi simpul aktivitas publik, perdagangan, wisata, dan transit oriented development”. Hasil analisis goal, objective, dan strategi menunjukkan bahwa isu Kawasan Simpang Dago dapat diselesaikan dengan membangun mix-used junction yang berisi fungsi market, culinary, monorail station, public, dan housing. Tiap-tiap fungsi tersebut merupakan solusi yang dapat merepresentasikan visi perancangan yang ingin dicapai, sehingga menambah daya tampung kawasan dan menertibkan penggunaan lahan. Perealisasian desain dari fungsi-fungsi tersebut dilakukan dengan merumuskan program yang didapatkan dengan mempelajari kriteria perancangan, preseden bangunan dengan tipologi yang sama, serta target pengguna yang diproyeksikan akan datang ke proyek ini. Meskipun begitu, diperlukan pula strategi non arsitektural dalam menyelesaikan isu-isu di Simpang Dago. Strategi non arsitektural yang dibutuhkan adalah pengolahan sampah secara berkala.