Lapangan Tanjung adalah lapangan minyak bumi yang terdapat di Cekungan Barito, Kalimantan Selatan. Hidrokarbon dihasilkan dari reservoir di dalam Formasi Tanjung bagian bawah. Penemuan minyak bumi pertama kali pada tahun 1930 oleh BPM dan hingga kini Lapangan Tanjung masih produktif dan pengembangan lapangan masih dilakukan.
Lapisan D berada di dalam Formasi Tanjung bagian bawah yang diyakini diendapkan pada lingkungan sungai berkelok. Data batuan inti dan sayatan tipis dari Lapisan D terdapat pada sumur T-090, T-104, dan T-105. Analisis yang telah
dilakukan menemukan adanya 9 litofasies, yaitu (1) batulanau-batulempung (F), (2) batulanau berakar (Fr), (3) batupasir sangat halus (Svf), (4) batupasir halus (Sf), (5)
batupasir halus bioturbasi dan berakar (Sfbr), (6) batupasir halus semen lemah (Sfwc), (7) batupasir sedang semen lemah (Smwc), (8) batupasir sedang semen sedang (Smmc), dan (9) batupasir kasar (Sc). Litofasies-litofasies tersebut dikelompokkan ke dalam empat fasies arsitektural, yaitu (1) channel sand, (2) point
bar, (3) crevasse splay, dan (4) overbank.
Penentuan tipe batuan menggunakan metode flow zone indicator (FZI) menemukan adanya 3 tipe batuan (RT). RT 1 berasosiasi dengan channel sand, RT 2 berasosiasi dengan channel sand, point bar, dan overbank, dan RT 3 berosiasi dengan channel sand, point bar, crevasse splay, dan overbank.
Pemodelan properti reservoir yang dikontrol oleh model fasies dan tipe batuan menunjukkan hubungan sifat-sifat petrofisika terhadap tipe batuannya. Nilai porositas tingi berasosiasi dengan channel sand. Nilai permeabilitas yang tinggi berasosiasi dengan tipe batuan RT 1 dan RT 2.
Perpustakaan Digital ITB