digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP YUSEF PANY 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Resti Andriani

Salah satu sektor dengan kontribusi yang cukup signifikan di Indonesia adalah sektor pertambangan mineral logam. Komoditas mineral logam dengan jumlah produksi yang cukup banyak adalah tembaga, emas, dan nikel. Diduga terdapat Fenomena Resource Curse pada pengelolaan sekor pertambangan mineral logam yaitu fenomena yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara sumber daya alam dengan perekonomian dan pembangunan manusia (aspek sosial). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya potensi Resource Curse di tiga provinsi Indonesia dengan menganalisis hubungan dinamis antara sektor pertambangan mineral dengan aspek ekonomi berupa sektor manufaktur, pertanian, dan jasa sebagai sektor kunci pembangunan regional berkelanjutan, serta aspek sosial berupa kualitas pendidikan, kesehatan, dan pembangunan manusia dalam kurun waktu 1986-2016. Provinsi yang akan diamati adalah Provinsi Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode Vector Autoregression (VAR) dengan analisis Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD). Hasil dari penelitan menunjukkan bahwa terdapat indikasi Resource Curse pada aspek ekonomi di Provinsi Papua, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan. Indikasi tersebut berupa peningkatan inflasi dan penurunan pertumbuhan sektor manufaktur dan pertanian, namum terjadi peningkatan pada sektor jasa. Hal ini ditandai adanya hubungan positif pada PDRB sektor pertambangan dengan inflasi dan PDRB sektor jasa, namun terdapat hubungan negatif pada PDRB dan jumlah tenaga kerja sektor manufaktur dan pertanian. Selain itu, indikasi Resource Curse pada aspek social berupa penurunan kualitas pendidikan dan keseharan di ketiga provinsi tersebut. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan walaupun sektor pertambangan mineral memiliki peran yang signifikan pada perekonomian, hal ini penting agar pemerintah dapat membuat kebijakan untuk membangun pertumbuhan pada sektor selain pertambangan mineral dalam mewujudkan pembangunan regional berkelanjutan.