Ide tentang penggunaan dimensi ekstra pertama kali diajukan oleh Kaluza-Klein. Salah satu teori yang berbicara tentang penggunaan dimensi ekstra adalah teori brane. Teori brane mengatakan bahwa alam semesta yang kita huni saat ini seperti sebuah membrane n dimensi yang dilingkupi oleh sebuah bulk (n+1) dimensi. Pada tahun 1999 Lisa Randall dan Raman Sundrum mengajukan sebuah model yang berbicara mengenai hal ini untuk menjelaskan salah salah satu Higgs Hierarchy Problem dalam fisika partikel; penjelasan mengenai lemahnya interaksi gravitasi dibandingkan interaksi fundamental lainnya. Model ini selanjutnya dikenal dengan sebutan model Randall-Sundrum (RS). Dalam model RS dikatakan bahwa seluruh partikel terjebak dalam brane, kecuali partikel pembawa gravitasi (graviton). Model RS dapat diidentifikasi berdasarkan metrik yang menggambarkan interval atau jarak antara dua buah titik dalam ruang-waktu. Model RS yang diajukan ternyata masih belum sempurna dalam hal lokalisasi partikel sehingga mendorong untuk dilakukannya modifikasi pada metrik RS original tersebut. Metrik RS original dan metrik RS termodifikasi memiliki bentuk yang berbeda. Dengan menentukan Ricci skalar dari metrik RS dapat diperoleh gambaran ruang-waktu yang dipergunakan. Adapun metrik RS original dan metrik RS termodifikasi memiliki Ricci skalar yang berbeda sehingga kedua metrik ini berbicara pada ruang-waktu yang berbeda pula. Kemudian berdasarkan metrik yang telah dimodifikasi ini dilakukan lokalisasi untuk partikel dengan spin 0 (medan skalar) dan partikel berspin 1 (medan vektor). Lokalisasi dilakukan dengan dua metode. Metode pertama menggunakan asumsi bahwa medan yang ingin ditinjau tidak berinteraksi dengan lingkungan atau memenuhi keadaan minimal coupling. Adapun metode ke-dua menggunakan asumsi medan tinjauan berinteraksi dengan medan lain, dalam hal ini diambil medan gravitasi sebagai kopling; prinsip ini dikenal sebagai prinsip kopling non-minimal. Secara umum, baik keadaan minimal maupun non-minimal coupling memberikan hasil yang berbeda sebagai persyaratan agar terjadinya lokalisasi partikel tinjauan.
Perpustakaan Digital ITB