Bintang B-emisi (Be) merupakan bintang yang unik karena memiliki spektrum khusus, termasuk ke dalam bintang kelas B yang spektrumnya memperlihatkan garis-garis emisi pada Hidrogen Balmer (seperti Hα dan Hβ), terkadang emisi pada garis Helium netral dan metal yang terionisasi. Pengamatan juga menunjukkan bahwa selubung bintang Be dapat mengalami perubahan fase, yaitu sebagai Be (profil spektrum berpuncak tunggal, berpuncak ganda, dan Beshell), menjadi B normal, dan sebaliknya. Pengamatan pada keadaan ini menjadi menarik karena menunjukkan kondisi yang khas pada suatu bintang dan diperkirakan dapat berpengaruh pada jejak evolusi bintang Be. Teori evolusi bintang adalah pemodelan yang menjelaskan tahapan hidup bintang sejak awal hingga akhir masa hidupnya dengan berbagai pendekatan, biasanya digambarkan dalam diagram Hertzsprung-Russel (diagram H-R). Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mempelajari pengaruh kecepatan rotasi pada evolusi bintang Be bermassa menengah dalam suatu pemodelan dengan pendekatan tertentu menggunakan perangkat MESA (Modules for Experiments in Stellar Astrophysics). Dengan memasukkan parameter seperti massa awal, metalisitas, kecepatan rotasi, laju kehilangan massa, dan angin bintang, kemudian simulasi dilakukan untuk menghasilkan jejak evolusi bintang yang diperlukan. Objek yang digunakan adalah bintang HR 8520, HR 8402, dan HR 5941. Ketiga bintang tersebut merupakan bintang tunggal yang memiliki massa, kecepatan rotasi, dan profil spektrum yang berbeda-beda. Pemodelan menunjukkan bahwa kecepatan rotasi berpengaruh pada jejak evolusi.