Model integrasi transpor kimia dan meteorologi Weather Research and Forecasting with Chemistry (WRF-Chem) digunakan untuk mensimulasikan kualitas udara di Indonesia. Data GFS digunakan sebagai data masukan meteorologi, dan data emisi antropogenik global dari EDGAR-HTAP dan aerosol GOCART digunakan sebagai masukan data emisi WRF-Chem. Konsentrasi secara klimatologi dari bahan partikulat dibangun dari model deposisi asam regional (RADM) dan skema emisi sederhana GOCART untuk masukan model WRF-Chem. Model disimulasikan selama 60 jam, mulai dari jam 01 UTC tanggal 14 Februari 2016 (untuk mewakili musim monsun basah) dan mulai dari 01 UTC tanggal 14 Agustus 2016 (untuk mewakili musim monsun kering). Berdasarkan perbandingan penampakan, hasil simulasi WRF-Chem mampu menangkap variasi angin selama musim monsun basah dan musim monsun kering, dengan nilai korelasi yang cukup terhadap arah dan kecepatan angin data pembanding (data reanalisis ERA-Interim ECMWF dan data AWS terintegrasi). Rata-rata suhu permukaan dan kelembaban relatif juga memiliki korelasi positif yang cukup baik dengan data AWS terintegrasi dari ISD NOAA. Sebagai tambahan, hasil konsentrasi PM10, SO2, dan NOx, juga mampu merepresentasikan distribusi jumlah penduduk dan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia, yang merupakan beberapa sumber emisi antropogenik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konsentrasi pencemar tersebar mengikuti arah aliran udara dominan, cenderung ke arah Timur dan Tenggara pada bulan Februari, dan cenderung ke arah Barat dan Barat Laut pada bulan Agustus. Konsentrasi ketiga pencemar lebih tinggi pada malam hari dibandingkan siang hari karena adanya pengaruh stabilitas atmosfer. Konsentrasi pencemar juga lebih tinggi pada bulan Agustus dibandingkan bulan Februari oleh adanya proses deposisi basah yang lebih banyak terjadi pada musim hujan. Pada kota titik contoh Jakarta, konsentrasi PM10 dapat mencapai 302 µg/m3 saat malam hari di bulan Agustus. Penelitian ini menunjukkan bahwa model WRF-Chem dan langkah simulasi yang dilakukan dapat diterima untuk mensimulasikan persebaran konsentrasi PM10, SO2, dan NOx dan digunakan dalam penelitian lebih lanjut mengenai kualitas udara di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB