Radioterapi masih menjadi pilihan untuk mengobati penyakit kanker baik di seluruh dunia maupun di Indonesia. Penyinaran dengan menggunakan radiasi pengion ini masih terus dikembangkan dengan berbagai macam cara dan metode baru untuk membuat terapi yang akan digunakan semakin efektif dan efisien. Pada umumnya terapi dilakukan setelah melalui proses radiotherapy treatment planning (RTP), agar pelaksanaan terapi yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Semakin berkembangnya jaman, semakin banyak perangkat lunak-perangkat lunak penunjang yang digunakan untuk melakukan RTP, selain itu banyak pula bermunculan metode-metode agar hasil terapi yang akan dilakukan menjadi optimal. Ketercapaian optimal yang diinginkan adalah membuat maksimal dosis yang diserap oleh sel kanker (target) dan membuat seminimal mungkin dosis yang diserap oleh organ beresiko (OAR) dan jaringan sehat disekitar sel kanker tersebut. Banyak jenis optimasi yang digunakan untuk membuat perencanaan terapi menjadi optimal, salah satunya dengan optimasi beam weight (bobot berkas). Optimasi beam weight ini merupakan optimasi yang dilakukan untuk pemberian bobot penyinaran pada setiap berkas sudut yang digunakan, dengan syarat ketentuan, memberikan dosis yang maksimal untuk sel kanker (target) dan memberikan dosis yang minimal untuk organ beresiko dan jaringan normal disekitar sel kanker. Terdapat beberapa metode untuk melakukan optimasi beam weight, yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah simulated annealing. Setelah melakukan proses optimasi beam weight dengan menggunakan simulated annealing, diharapkan hasil yang didapat menjadi lebih baik dibandingkan sebelum dilakukannya optimasi.
Perpustakaan Digital ITB