Asam monokloroasetat (MCA) banyak digunakan dalam pertanian, pertambangan, farmasi,
dan bidang lainnya. Penggunaan asam monokloroasetat yang semakin tinggi menyebabkan
limbah yang semakin banyak pula. Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri
Gram negatif yang menghasilkan haloacid dehalogenase, yang dapat digunakan untuk
remediasi polutan organohalogen. Gen haloacid dehalogenase telah diklon ke dalam pGEMT
dengan sel inang E. coli TOP10, dan telah disubklon ke vektor ekspresi pET-30a(+) dengan
sel inang E. coli BL21 (DE3). Ekspresi dalam pET-30a(+) ini sedang dipelajari, dan diduga
bahwa residu D7 mempunyai peran penting terhadap aktivitasnya untuk mendegradasi asam
monokloasetat. Pada penelitian ini, telah dilakukan mutasi terarah D7A menggunakan PCR
dengan menggunakan primer mutagenik. Polimerase yang digunakan adalah Pfu polimerase
dan enzim restriksi DpnI digunakan untuk memotong sekuen GMe6ATC yang termetilasi pada
plasmid templat. Amplikon hasil mutasi digunakan untuk mentransformasi E. coli TOP10.
Gen hasil mutasi dalam plasmid pET-paed-d D7A kemudian disekuens, dan pensejajaran
urutan basa nukleotidanya dengan gen awal menunjukkan terjadinya mutasi D7A. Analisis
bioinformatika menunjukkan adanya perubahan panjang lembaran-beta dari struktur haloacid
dehalogenase D7A. Aktivitas haloacid dehalogenase D7A kemudian dibandingkan dengan
aktivitas enzim awalnya melalui analisis kuantitatif terhadap jumlah Cl- yang dilepaskan dari
reaksi katalitik dehalogenase dengan substrat MCA. Hasil analisis menunjukkan tidak adanya
perbedaan aktivitas antara haloacid dehalogenase awal dengan haloacid dehalogenase D7A.
Dapat disimpulkan bahwa D7 bukan merupakan residu katalitik pada haloacid dehalogenase
dari Pseudomonas aeruginosa strain lokal.
Perpustakaan Digital ITB