digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dampak negatif penggunaan tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) sebagai rokok sudah banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, dibalik dampak negatif tersebut, daun tembakau yang mengandung senyawa nikotin sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi jamur Neurospora sitophila pada daun tembakau dalam meningkatkan perolehan senyawa nikotin. Neurospora sitophila memiliki kemampuan untuk mensintesis dan mensekresi enzim selulase yang terlibat dalam hidrolisis selulosa serta berbagai enzim hidrolitik untuk mendegradasi lignin dan hemiselulosa. Pada penelitian ini, Neurospora sitophila digunakan sebagai agen biologis dalam proses pretreatment degradasi lignin. Metode yang digunakan adalah fermentasi fase padat (SSF). Metode ini menggunakan perbandingan bubuk daun tembakau dan inokulum sebesar 3:4 (gram:ml). Inokulum disiapkan dalam medium potato dextrose broth (PDB) cair dengan menambahkan 20% (v/v) medium Toyama’s Medium Solution (TMS) sebagai sumber nutrisi fosfat jamur Neurospora sitophila. Waktu optimum untuk menginokulasi Neurospora sitophila pada substrat adalah pada hari ke-3. Hal ini dikarenakan pada hari tersebut Neurospora sitophila memiliki konsentrasi sel sebesar 1,47x107 sel/ml dengan %viabilitas sebesar 37,08%. Kondisi optimum ini diharapkan dapat meningkatkan proses SSF dalam mendegragasi lignin bubuk daun tembakau. Fermentasi dilakukan selama 4 hari dengan variasi waktu fermentasi, yaitu 1, 2, 3, dan 4. Proses fermentasi pada daun tembakau dapat meningkatkan minyak hasil ekstrak nikotin sebesar 3,34% (b/b) serta meningkatkan senyawa nikotin sebesar 25,47% dari 67,38% menjadi 90,4% dengan penurunan hemiselulosa sebesar 32,93%, selulosa sebesar 12,58%, dan lignin sebesar 51,84%.