digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada sebuah aktivitas penambangan selalu menemukan berbagai macam masalah, salah satunya adalah masalah kestabilan. Pada kondisi alamiah, kestabilan sebuah masa batuan akan selalu dipengaruhi oleh keberadaan kekar dan struktur, dimana kondisi ini akan menurunkan kekuatan masa batuan. Selain keberadaan kekar pada masa batuan, kekasaran permukaan kekar juga memberikan pengaruh terhadap penurunan kekutan geser batuan, oleh karena itu penguatan pada batuan perlu dilakukan. Salah satu dari banyak metode penguatan batuan adalah injeksi semen. Efektifitas dari injeksi semen terhadap peningkatan kekuatan batuan perlu diteliti lebih lanjut. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan merupakan sampel buatan dengan bahan dasar gips berjenis moldano tara, material ini digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses pencetakan yang dilakukan dengan karet silikon. Masing-masing sampel memiliki kekasaran berbeda dengan nilai JRC 8-10, 12-14, 16-18, dan 18-20. Kemudian sampel ini diinjeksi semen pada rekahannya dengan perbandingan air: semen 4:5 dan 3:2. Material injeksi semen terdisi atas campuran semen berjenis PCC (Portland Compossite Cement) dan air tanpa ada material campuran lainnya. Setelah itu dilakukan pengujian geser langsung, hingga didapat perubahan kekuatan geser yang ditandai dengan perubahan nilai kohesi dan sudut geser dalam. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa untuk sampel dengan JRC 8-10, komposisi air : semen 4:5 paling efektif untuk menaikkan nilai kohesi sebesar 398% dan sudut geser dalam sebeasr 3%, sementara untuk JRC 12-14,16-18, dan 18-20 komposisi paling optimal adalah 3W:2C yang mampu menaikkan nilai kohesi 6%-45%, sementara nilai sudut geser dalam sebessar 21%-26%. Sementara untu aplikasi pada masa batuan, perlu memperhitungkan nilai Geological Strength Index (GSI), pengaruh dari nilai GSI akan menurunkan nilai kohesi, dan sebaliknya akan menaikan nilai sudut geser dalam masa batuan.