Penyakit layu fusarium pada tanaman pisang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f. sp. cubense (Foc) yang menyerang pada sistem transport. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati interaksi dan mekanisme Foc TR 4 dalam menyebabkan timbulnya gejala penyakit layu fusarium pada pisang secara in vitro. Penelitian diawali dengan melakukan perbanyakan eksplan pisang pada medium MS+BAP dan persiapan kultur Foc pada medium PDA. Selanjutnya dilakukan infeksi patogen dengan suspensi spora konsentrasi 106 sel spora/ml dan pengamatan gejala selama 14 hari. Pengamatan yang dilakukan adalah mengukur indeks penyakit berdasarkan warna daun(LSI) dan bonggol (RDI) pada eksplan, menentukan aktivitas enzim pektin methylesterase (PME) dan profil protein, serta mengamati jaringan secara mikroskopis, untuk melihat proses infeksi dan terjadinya penyumbatan xylem pada akar tanaman yang menunjukan gejala penyakit layu fusarium. Analisis SDS PAGE menunjukan profil protein interaksi antara pisang dan jamur dengan berat molekul 31 dan 42 kDa yang diduga PME. Aktivitas enzim PME eksplan yang diinfeksi mengalami peningkatan dibandingkan dengan kontrol namun tidak signifikan. Pengamatan mikroskopis yang dilakukan pada hari ke 3 setelah infeksi, memperlihatkan proses penetrasi Foc pada bagian luar akar sampai bagian epidermis dan korteks terluar. Pada hari ke 8, Foc sudah terdapat pada bagian pembuluh dan pada hari ke 14 sudah teramati perubahan warna pada bagian dalam bonggol, walaupun pada eksplan yang masih memiliki daun hijau. Hal ini mengindikasikan bahwa gejala penyakit layu fusarium pada bonggol lebih cepat terjadi daripada gejala pada daun. Pada hari ke 14 sudah teramati struktur tilosis pada jaringan xylem. Berdasarkan pengukuran indeks yang dilakukan, kultivar Mas memiliki nilai LSI 1.71 dan nilai RDI 2.67 yang tergolong toleran, sedangkan Kepok memiliki nilai LSI 2.29 dan nilai RDI 3.33 yang tergolong rentan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa kultivar Mas relatif lebih tahan terhadap penyakit layu fusarium dibandingkan Kepok. Infeksi Foc dapat menyebabkan peningkatan aktivitas enzim PME dan pembentukan tilosis pada kultivar Mas dan Kepok, yang diduga menyebabkan kelayuan.
Perpustakaan Digital ITB