digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Senyawa kompleks Cr(III)-nikotinat telah banyak digunakan sebagai suplemen nutrisi sejak ditemukannya kandungan GTF (glucose tolerance factor) yang terdiri dari Cr(III) dan beberapa asam amino termasuk asam nikotinat pada 1955. Akan tetapi, rumus molekul dari senyawa kompleks yang dihasilkan sangat bervariasi dan sulit larut dalam pelarut umum (air, etanol, metanol, kloroform dan aseton). Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pemurnian senyawa kompleks Cr(III)-nikotinat. Dalam penelitian ini, senyawa kompleks Cr(III)-nikotinat telah disintesis dengan perbandingan stoikiometri antara Cr(III) : asam nikotinat sebesar 1:3, serta kondisi pH larutan reaksi diatur pada pH 2 dan 4. Pengaturan pH larutan reaksi dilakukan dengan penambahan larutan Na2CO3 1 M. Metode yang digunakan dalam sintesis senyawa kompleks Cr(III)-nikotinat tersebut, yaitu dengan cara refluks dan hidrotermal. Pada metode refluks, reaksi dilakukan pada suhu 100 °C selama 7 jam. Sementara pada metoda hidrotermal, reaksi dilakukan pada 120 °C selama 4 jam. Sintesis Cr(III)-nikotinat pada pH 2 (R2 dan H2) menghasilkan berupa padatan berwarna hijau, sementara padatan berwarna ungu keabuan diperoleh pada kondisi pH 4 (R4 dan H4). Jumlah produk pada kondisi pH 4 relatif lebih banyak dibandingkan pH 2, pada kedua metode tersebut. Hasil karakterisasi spektroskopi UV-Vis padatan untuk keempat sampel menunjukkan dua puncak serapan maksimum, yang merupakan transisi elektronik 4T1g ←4A2g dan transisi 4T2g ←4A2g. Panjang gelombang serapan maksimum produk hasil metode refluks lebih besar untuk kedua produk hasil dibanding dengan produk metode hidrotermal. Hasil spektroskopi inframerah senyawa kompleks Cr(III)-nikotinat secara umum menunjukkan adanya pergeseran bilangan gelombang untuk vibrasi C=O yang dibandingkan dengan ligan nikotinat. Secara umum pergeseran bilangan gelombang tersebut ke arah yang lebih kecil. Hasil ini menunjukkan bahwa ion logam Cr(III) berkoordinasi ke oksigen pada karboksilat dari ligan nikotinat. Sampel senyawa kompleks Cr(III)-nikotinat yang disintesis pada kondisi pH 2 dengan metode refluks (R2) dianalisis menggunakan spektroskopi massa, penentuan kadar Cr dengan metode kolorimetri, konduktometri, dan penentuan momen magnet menggunakan MSB. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa sampel tersebut memiliki rumus molekul [Cr(Hnic)2(H2O)(OH)2](NO3) dan bersifat paramagnetik.