digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

RAHMAT HAMDI
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 

RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 

RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 

RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 

RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 

RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 

RAHMAT HAMDI
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

Silika mesopori merupakan senyawa oksida yang memiliki ukuran pori 2–50 nm. Keunggulan dari silika mesopori di antaranya memiliki luas permukaan yang besar, kestabilan termal yang baik, aksesibilitas yang tinggi, dan morfologi yang dapat diatur. Sifat-sifat tersebut dapat dikontrol dengan memvariasikan pelarut, katalis, surfaktan, prekursor, serta tahap-tahapan sintesis. Material silika mesopori banyak digunakan sebagai penyangga katalis, adsorben, penangkap CO2, mikroreflektor optik, dan penghantar obat. Salah satu kelompok material silika mesopori yang memiliki sifat menarik adalah KCC-1 (KAUST Catalytic Center-1) karena berstruktur bicontinuous concentric lamellar (bcl). Silika bcl memiliki struktur lamela yang saling terhubung dan konsentrik. Silika bcl memiliki aksesibilitas yang lebih tinggi daripada kelompok silika yang lain. Silika bcl umumnya disintesis menggunakan sistem emulsi misel terbalik melalui metode solvotermal bertekanan tinggi menggunakan teflon-lined autoclave yang memiliki berbagai batasan untuk dapat diproduksi dalam skala besar. Oleh karena itu dikembangkan metode dengan strategi yang sama pada tekanan atmosfer menggunakan metode refluks. Hingga saat ini tidak banyak laporan mengenai rendemen dalam sintesis material silika bcl, baik yang menggunakan metode solvotermal maupun metode refluks. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada analisis perolehan rendemen silika bcl yang disintesis dengan metode solvotermal dan refluks. Metode solvotermal menghasil rendemen maksimal 72% pada 12 jam sintesis yang merupakan batas waktu agregasi. Metode refluks mampu menghasilkan rendemen hingga 94% setelah 24 jam sintesis, yang dapat ditingkatkan hingga 72 jam dengan tetap mempertahankan morfologi silika bcl berdasarkan mikrograf SEM. Dari hasil uji fisisorpsi N2, variasi sintesis 18 dan 24 jam dengan metode refluks menunjukkan distribusi pori hierarki dan pori silika bcl terdistribusi pada daerah mikropori, mesopori, dan makropori. Luas permukaan spesifik dan volume pori terbesar bagi sintesis silika bcl dengan metode refluks diperoleh pada durasi sintesis 18 jam yaitu 536 m2 /g dan 2,36 cm3 /g. Tipe isoterm dan pola histeresis dari silika bcl yang disintesis selama 18 dan 24 jam menggunakan metode refluks adalah tipe IV dan H3