RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 
EMBARGO  2027-07-24 
RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 
EMBARGO  2027-07-24 
RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 
EMBARGO  2027-07-24 
RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 
EMBARGO  2027-07-24 
RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 
EMBARGO  2027-07-24 
RAHMAT HAMDI
EMBARGO  2027-07-24 
EMBARGO  2027-07-24 
Silika mesopori merupakan senyawa oksida yang memiliki ukuran pori 2–50 nm.
Keunggulan dari silika mesopori di antaranya memiliki luas permukaan yang besar,
kestabilan termal yang baik, aksesibilitas yang tinggi, dan morfologi yang dapat diatur.
Sifat-sifat tersebut dapat dikontrol dengan memvariasikan pelarut, katalis, surfaktan,
prekursor, serta tahap-tahapan sintesis. Material silika mesopori banyak digunakan
sebagai penyangga katalis, adsorben, penangkap CO2, mikroreflektor optik, dan
penghantar obat. Salah satu kelompok material silika mesopori yang memiliki sifat
menarik adalah KCC-1 (KAUST Catalytic Center-1) karena berstruktur bicontinuous
concentric lamellar (bcl). Silika bcl memiliki struktur lamela yang saling terhubung
dan konsentrik. Silika bcl memiliki aksesibilitas yang lebih tinggi daripada kelompok
silika yang lain. Silika bcl umumnya disintesis menggunakan sistem emulsi misel
terbalik melalui metode solvotermal bertekanan tinggi menggunakan teflon-lined
autoclave yang memiliki berbagai batasan untuk dapat diproduksi dalam skala besar.
Oleh karena itu dikembangkan metode dengan strategi yang sama pada tekanan
atmosfer menggunakan metode refluks. Hingga saat ini tidak banyak laporan
mengenai rendemen dalam sintesis material silika bcl, baik yang menggunakan metode
solvotermal maupun metode refluks. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada
analisis perolehan rendemen silika bcl yang disintesis dengan metode solvotermal dan
refluks. Metode solvotermal menghasil rendemen maksimal 72% pada 12 jam sintesis
yang merupakan batas waktu agregasi. Metode refluks mampu menghasilkan
rendemen hingga 94% setelah 24 jam sintesis, yang dapat ditingkatkan hingga 72 jam
dengan tetap mempertahankan morfologi silika bcl berdasarkan mikrograf SEM. Dari
hasil uji fisisorpsi N2, variasi sintesis 18 dan 24 jam dengan metode refluks
menunjukkan distribusi pori hierarki dan pori silika bcl terdistribusi pada daerah
mikropori, mesopori, dan makropori. Luas permukaan spesifik dan volume pori
terbesar bagi sintesis silika bcl dengan metode refluks diperoleh pada durasi sintesis
18 jam yaitu 536 m2
/g dan 2,36 cm3
/g. Tipe isoterm dan pola histeresis dari silika bcl
yang disintesis selama 18 dan 24 jam menggunakan metode refluks adalah tipe IV dan
H3