digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP NURUL MAGFIRA 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Garnida Hikmah Kusumawardana

Banyaknya sampah yang ditemukan di sekitar perairan Kota Ternate pada hunian rumah panggung menunjukkan buruknya pengelolaan limbah sampah. Hal ini secara langsung dapat merusak ekosistem pesisir dan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang berdampak pada kesehatan manusia sebagai akibat dari minimnya fasilitas penyedia jasa lingkungan dan tingkat kesadaran yang rendah. Untuk mengurangi gangguan yang timbul maka diperlukan tindakan dalam mengurangi kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari menurunnya kualitas lingkungan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan kekhawatiran masyarakat yang mempengaruhi besarnya kesediaan masyarakat untuk membayar (Willingness to Pay) untuk peningkatan kualitas perairan kota Ternate melalui metode valuasi kontingen (Contingent Valuation Method). Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi dengan total 257 responden dari dua administrasi area berbeda yaitu pusat kota yang sudah direklamasi dan jauh dari pusat kota yang belum direklamasi. Analisis WTP dalam upaya peningkatan kualitas perairan pesisir Kota Ternate dengan CVM menunjukkan bahwa tingkat kesediaan membayar masyarakat sebesar Rp15.000/KK/bulan. Besarnya WTP masyarakat dipengaruhi oleh frekuensi limbah buangan sampah, persepsi pencemaran laut, persepsi bau, persepsi warna, kuantitas buangan sampah di laut, frekuensi pembersihan laut, estetika laut, kekhawatiran terhadap sumber pencemar, dan kesediaan partisipasi. Besarnya nilai manfaat ekonomi peningkatan kualitas perairan laut Kota Ternate adalah sebesar Rp105.840.000/tahun yang menunjukkan adanya potensi pembiayaan dari masyarakat untuk mendukung upaya program peningkatan kualitas perairan laut Kota Ternate.