digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kombinasi kafein dan parasetamol cukup efektif dan aman digunakan sebagai obat analgesik untuk meredakan sakit kepala. Namun penggunaan kafein dan parasetamol berlebih dapat menyebabkan efek samping berbahaya dalam tubuh. Oleh karena itu, penentuan kafein dan parasetamol dalam obat penting untuk dilakukan. Metode yang dapat digunakan untuk penentuan kafein dan parasetamol secara simultan yaitu voltammetri. Penentuan kafein menggunakan elektroda konvensional memberikan respon arus yang relatif rendah. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dilakukan modifikasi elektroda pasta karbon (EPK) menggunakan polimer bercetakan molekul (MIP) untuk penentuan kafein dan parasetamol. Modifikasi dilakukan melalui proses elektropolimerisasi menggunakan teknik voltammetri siklik (CV) pada larutan asam glutamat sebagai monomer dan kafein sebagai cetakan dalam buffer fosfat pH 7. Pengukuran kafein dan parasetamol dilakukan dengan voltammetri diferensial pulsa (DPV) dalam larutan asam perklorat sebagai larutan elektrolit pendukung. Pengukuran kafein dengan EPKMIP menunjukkan bahwa modifikasi MIP meningkatkan respon arus. Pengaruh perbandingan komposisi monomer dan cetakan, jumlah siklus polimerisasi, jumlah siklus penghilangan cetakan, dan laju pindai telah dioptimasi pada penelitian ini. EPK-MIP menunjukkan kebolehulangan yang baik dengan %RSD sebesar 5,32% untuk kafein dan 3,43% untuk parasetamol (n=40). Kurva kalibrasi EPK-MIP memberikan respon linear pada rentang konsentrasi kafein 10 - 600 μM dengan batas deteksi 3,42 μM dan rentang konsentrasi parasetamol 1 - 900 μM dengan batas deteksi 0,43 μM. Hasil pengukuran sampel obat menggunakan EPK-MIP menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara signifikan terhadap hasil HPLC dan spektrofotometri UV-Vis dengan tingkat kepercayaan 95%.