digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teh (Camellia sinensis L.) merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi karena dilaporkan mempunyai efek yang baik untuk kesehatan. Salah satu kandungan senyawa dalam teh adalah epikatekin. Epikatekin mempunyai efek sebagai antioksidan yang kuat. Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), spektrofotometri UV Vis, dan KLT densitometri telah digunakan untuk penentuan epikatekin dalam berbagai sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengembangan dan validasi metode penetapan kadar epikatekin dalam ekstrak teh putih menggunakan KLT densitometri serta penentuan kadar sampel. Penelitian ini diawali dengan karakterisasi simplisia dan ekstrak, optimasi fasa gerak dan penjenuhan bejana untuk memperoleh kondisi optimum. Selanjutnya dilakukan validasi metode yang terdiri dari spesifisitas, linearitas, batas deteksi, batas kuantifikasi, akurasi, dan presisi kemudian dilakukan penentuan kadar epikatekin dalam sampel ekstrak teh putih dengan metode tersebut. Hasil optimasi diperoleh fasa gerak terbaik adalah kloroform–aseton–asam format (5:4:1) dengan penjenuhan bejana kromatografi selama 30 menit. Nilai linearitas yang didapat yaitu r = 0,999 dan r 2 = 0,998; akurasi dengan nilai perolehan kembali 90,01-92,65%; presisi dengan simpangan baku relatif 2,001% dan 1,973% untuk uji presisi intraday dan 2,011% dan 1,934% untuk uji presisi interday; batas deteksi 0,537 µg/bercak dan batas kuantifikasi 1,628 µg/bercak. Berdasarkan hasil validasi metode, kadar epikatekin dalam sampel ekstrak teh putih dapat ditentukan menggunakan KLT densitometri. Rata-rata hasil penentuan kadar epikatekin dalam sampel ekstrak teh putih yaitu 1398,11 ± 24,61 µg/mL.