BAB 1 Marietha Agnes Nurhaida
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Marietha Agnes Nurhaida
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Marietha Agnes Nurhaida
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Marietha Agnes Nurhaida
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Marietha Agnes Nurhaida
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Marietha Agnes Nurhaida
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Pasar baterai litium besi fosfat (lithium ferro-phosphate, LFP) diperkirakan akan
mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang, dengan
proyeksi pertumbuhan tahunan yang pesat hingga 2032 seiring dengan
meningkatnya permintaan kendaraan listrik. Adanya pertumbuhan pasar ini
menciptakan peluang besar untuk memanfaatkan bahan baku penting dalam
produksi baterai LFP, khususnya besi. Industri pengolahan tembaga menghasilkan
sejumlah besar rafinat yang mengandung besi terlarut dengan konsentrasi berkisar
3–35 g/L. Nilai tersebut mengindikasikan besarnya potensi ekstraksi besi dari
rafinat tembaga dan dapat menjadi salah satu solusi strategis untuk memenuhi
kebutuhan pasar LFP, serta memberikan nilai tambah dan mengurangi dampak
lingkungan dari industri pengolahan tembaga itu sendiri. Oleh karena itu, ekstraksi
besi dari rafinat tembaga berpotensi mendukung perkembangan sektor energi
terbarukan yang terus berkembang.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses ekstraksi besi dari larutan rafinat
tembaga menggunakan ekstraktan Zn-loaded Versatic 10. Tahap preloading
dibutuhkan untuk mencegah adanya fenomena kontrol pH yang terjadi selama tahap
ekstraksi utama. Percobaan yang dilakukan melingkupi tahap preloading, ekstraksi,
scrubbing, dan stripping dengan berbagai variasi percobaan pada setiap tahapnya.
Pada tahap ekstraksi, dilakukan variasi terhadap tingkat preloading, pH,
konsentrasi ekstraktan, waktu kontak, dan rasio O/A. Tahap scrubbing dilakukan
dengan melakukan variasi pada pH awal. Sedangkan tahap stripping dilakukan
dengan variasi konsentrasi H2SO4, jenis reagen stripping yang digunakan (H2SO4
dan HCl), serta konsentrasi Na2SO3 dalam proses reductive stripping. Terakhir,
dilakukan karakterisasi sampel menggunakan atomic absorption spectrometer
(AAS) dan Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) untuk mengetahui
kondisi operasi optimum pada setiap tahapnya.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi optimum tahap ekstraksi diperoleh
pada percobaan dengan tingkat preloading 30%, pH awal 0,5, konsentrasi
ekstraktan 25% (v/v), waktu pengadukan selama 15 menit, dan rasio O/A = 0,5.
Pada kondisi ekstraksi optimum diperoleh ekstraksi besi hingga 43,40% dengan
selektivitas yang cukup baik terhadap logam pengotornya (Al, Cu, dan Zn) pada
satu tahap ekstraksi. Hal ini menunjukkan bahwa Versatic 10 dapat dengan baik
membentuk kompleks dengan ion logam besi. Namun, stabilitas kompleks ion besi
dan Versatic 10 juga memberikan tantangan untuk proses scrubbing dan stripping
sehingga diperlukan optimasi lebih lanjut untuk hasil yang lebih maksimal. Pada
rentang kondisi penelitian yang digunakan, nilai stripping besi yang diperoleh lebih
kecil dari 3%.
Perpustakaan Digital ITB