digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri tekstil di sepanjang jalan Rancaekek-Cicalengka merupakan salah satu penyumbang pencemar terbesar pada sungai karena hampir seluruh pabrik di sepanjang jalan Rancaekek-Cicalengka ini membuang limbah hasil produksinya ke badan sungai diantaranya Sungai Cimande dan Sungai Cikijing yang akan bermuara ke Sungai Citarik sebagai DAS Citarum hulu. Air sungai yang telah tercemar ini ada yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk digunakan sebagai media tanam tanaman pangan seperti kangkung. Atas dasar hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat yang terkandung dalam tanaman kangkung serta hubungannya dengan konsentrasi logam berat pada air kolam sebagai media tanam. Pengukuran konsentrasi logam berat dilakukan dengan menggunakan Inductively Coupled Plasma (ICP). Logam berat yang diukur meliputi Cd, Cu, Cr, Pb, Mn, dan Zn. Preparasi sampel air kolam dilakukan dengan metode pemekatan asam nitrat dan kangkung dengan metode ekstraksi asam berdasarkan pada EPA Standard Method 200.2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh air kolam telah tercemar oleh logam Cr, Cu, dan Zn dengan konsentrasi masing-masing logam yang terukur berkisar antara 0,0767 mg/l sampai 0,4587 mg/l (Cr); 0,0617 mg/l sampai 0,135 mg/l (Cu); dan 0,1245 mg/l sampai 0,6972 mg/l (Zn). Sedangkan konsentasi logam berat yang terkandung dalam kangkung menunjukkan bahwa tanaman kangkung telah tercemar oleh logam Cd dan Cr di seluruh area, Cu pada area D (Desa Linggar), Pb pada area A (Desa Linggar), B (Desa Linggar),dan D (Desa Jelegong) dan Mn pada area B (Desa Linggar) dan E (Desa Jelegong) yang berkisar antara 0,53 mg/kg sampai 9,34 mg/kg (Cd); 10,76 mg/kg sampai 248,357 mg/kg (Cr); 8,5 mg/kg sampai 109,43 mg/kg (Cu); 105,58 mg/kg sampai 1.459,75 mg/kg (Mn);dan 0,28 m/kg sampai 18,2 mg/kg (Pb).