Kebutuhan akan pupuk terus meningkat setiap tahunnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka pabrik pupuk harus senantiasa meningkatkan kapasitas produksinya. Proses pembuatan pupuk yang menggunakan tenaga listrik dari bahan bakar gas alam harus dikonversi menjadi batu bara karena perubahan kebijakan. Pembangkit listrik pada industri pupuk PT XYZ memberikan manfaat positif bagi industri itu sendiri karena mengurangi biaya penggunaan listrik. Di sisi lain, pembangkit listrik tersebut juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, terutama pencemaran udara berupa partikulat. Konsentrasi partikulat yang diemisikan dari pembangkit listrik PT XYZ mencapai 10282,81 mg/Nm3. Nilai tersebut berada di atas baku mutu yang terdapat pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2008, yaitu 150 mg/Nm3. Untuk mengendalikan emisi partikulat yang cukup tinggi, diperlukan adanya alat pengendali berupa cyclone dan baghouse filter. Berdasarkan hasil perancangan, diperoleh dimensi cyclone dengan diameter body 3,10 m dan tinggi 30 meter dari permukaan tanah. Sedangkan untuk baghouse filter, memiliki 3 kompartemen dengan jumlah bag 350 buah dilengkapi 10 buah compressed air valve pada setiap barisnya. Konsumsi energy untuk operasional cyclone dan baghouse filter sebesar 649,55 kW. Sistem ini diperkirakan mampu menyisihkan hingga 99,9% partikulat sesuai dengan konsentrasi emisi dari pembangkit listrik yang dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku.
Perpustakaan Digital ITB