digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penginderaan jauh merupakan suatu metode yang banyak dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir, karena dapat mencakup daerah yang luas dengan biaya yang relatif rendah dalam waktu yang singkat. Dalam penelitian ini, penginderaan jauh digunakan untuk melakukan identifikasi sebaran tailing dan bekas tambang rakyat timah aluvial di tiga lokasi di Pulau Bangka dengan melakukan pemetaan tutupan lahan dan sebaran tailing pada interval beberapa tahun menggunakan citra Landsat. Pemetaan tutupan lahan dilakukan dengan metode supervised classification menggunakan algoritma maximum likelihood. Pada penentuan ROI (region of interest) digunakan nilai NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) untuk memetakan sebaran vegetasi; dan nilai MNDWI (Modified Normalized Difference Water Index) sebagai indikator keberadaan badan air. Identifikasi sebaran tailing dilakukan dengan membandingkan nilai reflektansi tiap piksel pada citra dengan nilai reflektansi dari sampel tailing yang diambil di lapangan menggunakan metode Spectral Angle Mapper. Hasil dari pemetaan sebaran tailing menunjukkan peningkatan luas daerah yang tertutup oleh tailing, secara signifikan dari tahun 2005 hingga tahun 2008. Hasil dari analisis spektral menunjukkan bahwa sampel tailing dari ketiga blok penelitian didominasi oleh kuarsa, kaolinit, dan smektit; sedangkan kandungan kasiterit, ilmenit, dan zirkon tidak terdeteksi.