Selulosa merupakan polimer terbaharui yang banyak terdapat pada biomassa tanaman.
Struktur kristalin selulosa yang dibentuk oleh ikatan hidrogen antarmolekul dan intramolekul
mengakibatkan selulosa sulit untuk dihidrolisis menjadi gula. Proses perlakuan diperlukan
untuk menurunkan derajat kristalinitas selulosa sehingga dalam penelitian ini digunakan
senyawa cairan ion turunan imidazol untuk perlakuan hidrolisis selulosa. Cairan ion disintesis
dari reaksi antara 1-metilimidazol dengan dua alkil halida, yaitu 1-bromodekana dan 1-
bromododekana, menggunakan metode Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS).
Sintesis cairan ion berlangsung pada temperatur 50 oC selama 60 menit menggunakan daya
iradiasi gelombang mikro 300 watt menghasilkan 1-desil-3-metilimidazolium bromida
([DMIM]Br) dan 1-dodesil-3-metilimidazolium bromida ([DDMIM]Br) dengan rendemen
secara berturut-turut adalah 57,91% dan 47,59%. Struktur senyawa produk cairan ion telah
dikarakterisasi dan dikonfirmasi secara spektroskopi FTIR dan NMR. Cairan ion 1-desil-3-
metilimidazolium asetat ([DMIM]OAc) dan 1-dodesil-3-metilimidazolium asetat
([DDMIM]OAc) disintesis melalui reaksi metatesis cairan ion [DMIM]Br dan [DDMIM]Br
dengan garam kalium asetat. Sintesis cairan ion berlangsung pada temperatur ruang selama 1
jam menghasilkan [DMIM]OAc dan [DDMIM]OAc dengan rendemen secara berturut-turut
adalah 70,34% dan 69,98%. Struktur senyawa produk cairan ion hasil reaksi metatesis telah
dikarakterisasi dan dikonfirmasi secara spektroskopi FTIR dan NMR. Selulosa setelah
dilarutkan dalam keempat cairan ion dan diberi pemanasan microwave kemudian
dikarakterisasi menggunakan spektroskopi FTIR dan XRD menunjukkan adanya penurunan
derajat kristalinitas selulosa. Uji kadar gula pereduksi dengan metode DNS menunjukkan
bahwa selulosa yang diberi perlakuan dengan cairan ion turunan imidazolium bromida dan
imidazolium asetat serta dengan bantuan pemanasan microwave dilanjutkan dengan hidrolisis
enzimatik menggunakan selulase terdapat kenaikan yang signifikan, yaitu dalam kisaran
79,115 – 82,665 mM dan 80,065 – 89,349 mM gula pereduksi. Uji kadar gula pereduksi
selulosa yang diberi perlakuan dengan cairan ion turunan imidazolium bromida dan
imidazolium asetat sebagai medium dan ko-pelarut dilanjutkan dengan hidrolisis enzimatik
menggunakan selulase mengalami penurunan, yaitu dalam kisaran 10,562 – 38,191 mM dan
14,082 – 38,458 mM gula pereduksi. Hal ini menunjukkan bahwa proses hidrolisis enzimatik
selulosa dengan selulase berlangsung lebih efektif jika selulosa diberi perlakuan dengan
cairan ion dan bantuan pemanasan microwave.
Perpustakaan Digital ITB