digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB1 MUHAMMAD HAFIZH IQBAL NIM: 10514072
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 MUHAMMAD HAFIZH IQBAL NIM: 10514072
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 MUHAMMAD HAFIZH IQBAL NIM: 10514072
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 MUHAMMAD HAFIZH IQBAL NIM: 10514072
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 MUHAMMAD HAFIZH IQBAL NIM: 10514072
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Penyakit chikungunya disebabkan oleh infeksi virus chikungunya (CHIKV) terhadap penderita melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus. Penyakit ini memiliki gejala demam serta nyeri sendi. Gejala tersebut serupa dengan beberapa gejala yang ditimbulkan oleh mosquito-borne disease lain, seperti demam berdarah dan demam zika, sehingga dapat terjadi kesalahan penanganan terhadap penderita. Kesalahan penanganan ini dapat dihindari dengan melakukan diagnosis secara tepat, namun teknik diagnosis penyakit chikungunya yang tersedia masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik diagnosis baru yang cepat, tepat, dan ekonomis. Salah satu protein struktural CHIKV, yakni protein selubung E1 (CHIKVE1) berperan pada proses infeksi virus ke sel inang dan dalam menstimulasi respon imun spesifik dari penderita, sehingga protein CHIKVE1 dapat dijadikan dasar pembuatan kit diagnostik penyakit chikungunya. Pada penelitian ini dilakukan produksi protein CHIKVE1 rekombinan yang difusikan dengan Maltose Binding Protein (MBP) dan His tag pada sel Escherichia coli BL21(DE3), E. coli BL21(DE3) pLysS, E. coli ArcticExpress(DE3), dan E. coli Rosetta Gami B(DE3). Fusi CHIKVE1 dengan MBP dilakukan untuk meningkatkan kelarutan protein, sementara His-tag untuk keperluan pemurnian protein. Protein fusi diperoleh dengan mengekspresikan gen pengkode protein CHIKVE1 hasil amplifikasi dan modifikasi dengan teknik Polimerase Chain Reaction (PCR), yang disisipkan pada vektor ekspresi pMAL-c5X. Berdasarkan elektroferogram gel poliakrilamid-sodium dodesil sulfat (SDS-PAGE) hasil analisis tingkat ekspresi beberapa transfoman, ditunjukkan bahwa protein fusi berukuran ~90 kDa paling baik dihasilkan oleh sel Escherichia coli Rosetta Gami B(DE3) namun masih dalam bentuk badan inklusi. Oleh karena itu, dilakukan proses pelipatan ulang protein dengan gradien konsentrasi urea bersamaan dengan proses pemurnian dalam resin afinitas ion nikel. Hasil analisis SDS-PAGE menunjukkan bahwa larutan protein fusi berhasil dielusikan pada konsentrasi imidazol 50 mM. Protein MBP-CHIKVE1 yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mendesain prototipe kit diagnostik penyakit chikungunya.