digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER LIA NURUL SAKINAH NIM : 11614011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 LIA NURUL SAKINAH NIM : 11614011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 LIA NURUL SAKINAH NIM : 11614011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 LIA NURUL SAKINAH NIM : 11614011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 LIA NURUL SAKINAH NIM : 11614011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 LIA NURUL SAKINAH NIM : 11614011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 LIA NURUL SAKINAH NIM : 11614011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA LIA NURUL SAKINAH NIM : 11614011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Dislipidemia merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kardiovaskular seperti, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, infark miokardiak, dan hipertensi. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa jus buah delima dan kulit buah delima memiliki berbagai aktivitas seperti, antiobesitas, antidiabetes, dan antihiperlipidemia. Ketersediaan daun delima yang lebih banyak daripada buah delima menjadikan daun delima sebagai bahan alam yang sangat potensial untuk diteliti lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan aktivitas antidislipidemia ekstrak etanol daun delima terhadap tikus Wistar jantan. Ekstrak diperoleh dengan metode refluks dengan pelarut etanol 96%. Penelitian menggunakan 25 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok pembanding simvastatin 10 mg/kg bb, kelompok ekstrak 100 dan 300 mg/kg bb. Metode induksi dislipidemia yang digunakan adalah induksi dengan pemberian makanan tinggi lemak serta kolesterol murni 200 mg/kg bb, propiltiourasil (PTU) 12,5 mg/kg bb, dan asam kolat 0,1% selama 12 minggu. Setelah terbentuk model dislipidemia, ekstrak daun delima dan pembanding simvastatin diberikan secara oral kepada hewan uji. Parameter utama yang diukur adalah kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dengan metode enzimatik, LDL dengan perhitungan menggunakan rumus Friedewald, indeks aterogenik, dan uji histologi. Parameter tersebut diukur sebelum induksi, setelah induksi, setelah 2 minggu perlakuan terapi, dan 1 bulan perlakuan terapi. Pada akhir percobaan, semua hewan dikorbankan. Organ jantung dan aorta diisolasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi makanan tinggi lemak selama 12 minggu dapat meningkatkan kadar kolesterol total kelompok hewan dislipidemia secara signifikan dibandingkan kelompok negatif. Setelah terapi selama 2 minggu, simvastatin dengan dosis 10 mg/kg bb menurunkan kadar kolesterol total sebesar 43,93%; kadar LDL sebesar 85,75%; dan meningkatkan kadar HDL sebesar 99,72%. Ekstrak etanol daun delima dengan dosis 100 dan 300 mg/kg bb menurunkan kadar kolesterol total masing-masing sebesar 27,6% dan 60,11%. Selain itu, ekstrak etanol daun delima dengan dosis 100 dan 300 mg/kg bb juga menurunkan kadar LDL masing-masing sebesar 34,79% dan 78,05%. Setelah terapi selama 1 bulan, simvastatin dengan dosis 10 mg/kg bb menurunkan kadar kolesterol total sebesar 57,1%; kadar LDL sebesar 84,48%; dan meningkatkan kadar HDL sebesar 125,17%. Ekstrak etanol daun delima dengan dosis 100 mg/kg bb menurunkan kadar kolesterol total sebesar 59,88% dan kadar LDL sebesar 75,05%. Ekstrak etanol daun delima juga menurunkan indeks aterogenik dan mengurangi tebal dinding aorta. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun delima memiliki potensi sebagai antidislipidemia.