Keberadaan kadmium di alam dapat disebabkan oleh adanya proses alami seperti aktivitas vulkanik, pelapukan batuan dan dapat disebabkan juga oleh pencemaran industri. Pencemaran industri merupakan penyebab utama meningkatnya kadar kadmium dalam air dan tanah. Kadmium merupakan salah satu logam berat yang memiliki efek toksik yang tinggi terhadap mahluk hidup. Oleh karena itu kadar kadmium di lingkungan harus dipantau. Menurut peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, logam berat kadmium di perairan untuk kelas II tidak boleh melebihi 0,01 mg/L. Flame Atomic Absorbtion Spectrometer (FAAS) telah menjadi alat analisis untuk penentuan logam dalam berbagai matriks karena jangkauan penerapannya yang luas, kesederhanaan dalam operasi dan biaya analisis yang rendah. Namun, kandungan kadmium di dalam air seringkali di bawah batas kuantifikasi yang dicapai dengan teknik ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah prakonsentrasi sebelum penentuan kadar kadmium oleh FAAS. Pada penelitian ini silica core ion-imprinted polymer (SiO2@APTES-IIP ) dan silica core non-ion imprinted polymer (SiO2@APTES-NIP) disintesis menggunakan proses sol-gel, 3-amounium propyltrethoxysilane (APTES) sebagai monomer fungsional, tetraethylorthosilicate (TEOS) sebagai cross linker, logam Cd (II) sebagai template dan SiO2 sebagai inti. Karakterisasi SiO2@APTES-IIP, SiO2@APTES-NIP, dan silika gel telah dilakukan dengan menggunakan FTIR. Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan beberapa puncak penting yang membuktikan bahwa silika gel telah berhasil terfungsionalisasi oleh monomer APTES. Berdasarkan metode batch SiO2@APTES-IIP memiliki kapasitas retensi sebesar 7,44 mg.g-1 pada kondisi optimum pH 7 dan waktu kontak 90 menit. Berdasarkan metode prakonsentrasi online berbasis flow injection analisis sistem yang digunakan memiliki kelinieran pada rentang konsentrasi 25-150 µg L-1 dengan koefisien korelasi R2=0,9985. Sistem yang dikembangkan memiliki limit deteksi 2,69 (rumus)g.L-1 dan limit kuantifikasi 8,99 (rumus)g.L-1. Nilai koefisien variansi untuk konsentrasi 50 ppb dan 100 ppb berturut-turut sebesar 2,05% dan 3,03%. Jika dibandingkan dengan metode langsung dengan menggunakan spektrofotometri nyala serapan atom tanpa kolom, maka metode yang dikembangkan memiliki faktor prakonsentrasi hingga 2 kali. Hasil analisis konsentrasi ion kadmium dalam sampel air sungai Cidurian, Jawa Barat, Indonesia yang diambil pada bulan Januari 2017 adalah 17,4 µg L-1, dengan persen perolehan kembali sebesar 84 %. Hasil evaluasi kinerja analitik dan kinerja berbasis FIA menunjukan bahwa material fungsional yang disintesis dapat digunakan pada sistem prakonsentrasi berbasis flow injection analysis untuk prakonsentrasi ion logam kadmium pada sampel lingkungan.
Perpustakaan Digital ITB