digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyerbukan merupakan tahap awal proses perkembangbiakan tumbuhan berbiji secara generatif. Dalam proses ini, terjadi perpindahan gamet jantan (dalam bentuk polen) ke gamet betina yang umumnya terjadi dengan bantuan agen tertentu/ serangga, terutama lebah dinilai sangat efektif sebagai agen penyerbuk dikarenakan adanya timbal balik yang menguntungkan bagi tanaman. Pada sistem pertanian modern, proses ini pada umumnya dibantu dengan aplikasi agen penyerbuk berupa lebah yang telah terdomestikasi, seperti stingless bees (Tetragonula laeviceps). Seiring dengan upaya peningkatan efisiensi produksi biomasa pangan pada lahan terbatas beberapa sistem pertanian mulai mengaplikasikan sistem tumpangsari. Pada sistem tumpangsari di Indonesia, aplikasi agen penyerbuk sendiri relatif jarang ditemukan sehingga menjadi dasar dari penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk mengamati aktivitas dan efisiensi serangga liar dan Tetragonula laeviceps pada produktivitas dari tanaman buncis dan tomat yang menjadi model dari sistem tumpangsari. Tanaman buncis dan tomat ditanam menggunakan sistem budidaya tumpangsari dengan jarak tanam 60 cm x 40 cm. Sampel yang digunakan sebanyak 10 tanaman buncis dan tomat dengan ulangan sebanyak 10 bunga tiap tanaman. Aktivitas kunjungan lebah diamati menggunakan metode focal sampling. Pengamatan dilakukan tiap jam selama 5 menit pada pukul 08.00-16.00 WIB selama 4 hari. Data yang dihasilkan pada penelitian ini di analisis menggunakan uji parametrik Independent sample T-Test dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0.05). Hasil penelitian menunjukkan serangga liar pengunjung bunga buncis adalah Apis cerana pada bunga buncis memiliki foraging rate, flowering handling time dan visitation rate secara berturut-turut adalah 14,92; 2,67; 50,49 sedangkan nilai untuk T. laeviceps adalah 6,81; 4,25; 49.51. Bunga tomat tidak dikunjungi oleh lebah. Tingkat fruit set pada sistem penyerbukan terbuka dan penyerbukan T. laeviceps pada tanaman buncis adalah 41% sedangkan tingkat fruit set pada sistem penyerbukan terbuka pada tanaman tomat adalah 84% dan penyerbukan dengan T. laeviceps pada tanaman tomat adalah 71%, walaupun tidak mendapatkan kunjungan lebah selama periode pengamatan. Buah buncis yang dihasilkan pada kelompok penyerbukan terbuka buah buncis memiliki diameter, panjang dan bobot secara berturut-turut yaitu 7,2 mm; 14,47 mm; 7,07 gram sedangkan pada kelompok penyerbukan T. laeviceps adalah 6,9 mm; 12,01 mm; 5,2 gram secara berurutan. Di sisi lain, tanaman tomat pada kelompok penyerbukan terbuka menghasilkan buah tomat dengan diameter, panjang dan bobot secara berturut-turut yaitu 28,34 mm; 29,85 mm; 14,76 gram sedangkan pada kelompok penyerbukan dengan T. laeviceps memiliki nilai 29,45 mm; 32,65 mm; 17,75 gram secara berurutan.