BAB 1 I.K. DWIKA PARAMANANDA (NIM : 12113017)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 I.K. DWIKA PARAMANANDA (NIM : 12113017)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 I.K. DWIKA PARAMANANDA (NIM : 12113017)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 I.K. DWIKA PARAMANANDA (NIM : 12113017)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 I.K. DWIKA PARAMANANDA (NIM : 12113017)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 I.K. DWIKA PARAMANANDA (NIM : 12113017)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA I.K. DWIKA PARAMANANDA (NIM : 12113017)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Operasi tambang bawah tanah urat emas Ciurug dioperasikan oleh Unit Usaha Tambang Emas Pongkor milik PT. Aneka Tambang, Tbk. Tambang bawah tanah tersebut terletak di daerah perbukitan. Penambangan urat emas Ciurug mulai dari elevasi 700 mdpl dan pada elevasi 445 mdpl mendapatkan permasalahan berupa adanya rembesan air tanah. Sumber air rembesan ini secara hipotetis terkait dengan air tanah regional yang memiliki hubungan dengan sungai Cikaniki di dekat tambang pada elevasi 600 mdpl. Kehadiran rembesan pada urat emas Ciurug, terutama pada elevasi Cross Cut Ciurug Selatan Ramp Down A dan B elevasi 445 mdpl dan Ciurug Sentral elevasi 457 mdpl memiliki debit yang besar yang telah mempengaruhi proses produksi secara signifikan. Oleh karena itu, diperlukan studi untuk mengkarakterisasi kondisi hidrogeologi di daerah urat emas Ciurug untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang kondisi hidrogeologi yang terkait
dengan desain penyaliran tambang untuk mengatasi air tanah di Tambang Ciurug.
Sistem akuifer rekahan pada area urat emas Ciurug memiliki massa batuan yang didominasi oleh andesitic volcanic yang terkekarkan dengan zona rekahan yang memotong aliran Sungai Cikaniki. Lokasi ini diduga menjadi recharge area utama bagi air tanah di area ini. Suatu pendekatan terbalik dilakukan dengan menggunakan metode persamaan Gale dan persamaan Thiem untuk Akuifer Tidak Tertekan untuk mendapatkan nilai konduktivitas hidraulik massa batuan dengan mempertimbangkan total rembesan dan drawdown sesuai kemajuan penambangan.
Debit rembesan aktual yang muncul pada elevasi 445 mdpl Ciurug Selatan Ramp Down A sebesar 3,6 m3 /menit, Ramp Down B sebesar 10,62 m3 /menit, dan Ciurug Sentral elevasi 457 mdpl sebesar 1,86 m3/menit. Nilai konduktivitas hidraulik terhitung untuk Ciurug Selatan sebesar 1 x 10-6 m/detik hingga 7,8 x 10-7 m/detik dan Ciurug Sentral sebesar 5,8 x 10-7 m/detik. Perkiraan debit rembesan apabila penambangan dilanjutkan hingga elevasi 400 mdpl pada kedua tambang, didapatkan sebesar 19,68 m3 /menit - 31,40 m3 /menit pada Ciurug Selatan dan sebesar 2,51 m3 /menit – 4,01 m3 /menit pada Ciurug Sentral
Perpustakaan Digital ITB