Gedung Apartemen 10 Lantai di Jakarta Selatan ini adalah sebuah apartemen menengah yang dirancang sebagai fasilitas hunian dan bisnis dengan berbagai fasilitas penunjang yang cukup lengkap. Gedung Apartemen 10 Lantai ini memiliki desain yang cukup kompleks untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang bagi penghuni dan pengguna gedung. Agar konstruksi Gedung Apartemen 10 Lantai ini dapat berjalan dengan baik, diperlukan perencanaan manajemen rekayasa konstruksi yang baik pula. Perencanaan manajemen rekayasa konstruksi pada proyek ini akan mencakup manajemen mutu pekerjaan melalui manajemen metode konstruksi serta manajemen biaya melalui estimasi biaya konstruksi.
Manajemen metode pelaksanaan konstruksi bertujuan untuk memilih metode konstruksi terbaik, dalam artian kesesuaian metode dengan kondisi lapangan serta kemudahan pelaksanaannya. Selain itu berhubungan dengan cakupan manajemen rekayasa konstruksi lainnya, pemilihan metode pelaksanaan konstruksi juga harus memperhatikan durasi serta biaya yang dibutuhkan. Dengan demikian diharapkan dapat dipilih metode konstruksi yang terbaik untuk pembangunan Gedung Apartemen 10 Lantai di Jakarta Selatan ini.
Selanjutnya pada tahap estimasi biaya konstruksi, dilakukan perhitungan biaya yang diperlukan untuk pembangunan Gedung Apartemen 10 Lantai ini. Estimasi biaya konstruksi dilakukan dengan metode resource enumeration serta conceptual estimate dengan juga mengacu pada sumber lain seperti Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP). Harga satuan material dan alat yang digunakan bersumber pada harga satuan pasaran di provinsi DKI Jakarta. Diharapkan dengan demikian dihasilkan rancangan anggaran biaya (RAB) konstruksi yang cukup akurat dan bersaing.
Perpustakaan Digital ITB