Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) merupakan tanaman yang digunakan sebagai bahan baku dalam produksi minyak nilam. Kualitas minyak nilam yang diproduksi di Indonesia masih banyak yang berada di bawah standar (30%), dengan perolehan berkisar antara 2,5%-5%. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh pemberian pupuk fosfat terhadap perolehan minyak dan kandungan PA nilam Aceh varietas Sidikalang. Kultivasi nilam dilakukan di dalam polybag selama 12 minggu dengan medium campuran tanah, pupuk kompos, dan pasir dengan rasio 2:2:1, dengan volume total 8,7 L. Pupuk fosfat diberikan dalam 4 variasi (0 g/polybag; 0,2 g/polybag; 0,4 g/polybag; dan 0,6 g/polybag) dengan 4 pengulangan. Analisis pertumbuhan nilam dilakukan berdasarkan perubahan tinggi tumbuhan seiring waktu serta berat biomassa basah awal dan akhir. Minyak nilam diperoleh dengan metode distilasi uap, sedangkan komposisi kimianya ditentukan dengan metode Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan fosfat berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan dan doubling time berdasarkan tinggi tanaman nilam, berat basah, terutama bagian akar, serta perolehan minyak nilam, dengan perolehan tertinggi (5,28%) pada pemupukan 0,4 g/polybag. Perolehan biomassa basah tanaman meningkat seiring peningkatan dosis pupuk fosfat, namun menurun pada pemupukan 0,6 g/polybag. Kandungan PA juga meningkat seiring peningkatan pemberian pupuk fosfat, dengan nilai tertinggi sebesar 25,80%. Dapat disimpulkan bahwa penambahan pupuk fosfat yang optimal (0,4 g/polybag) dapat meningkatkan pertumbuhan, perolehan biomassa, perolehan minyak, dan kandungan PA.
Perpustakaan Digital ITB