digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perencanaan Geometri jalan kereta api dilakukan untuk mendapatkan rute perjalanan kereta terbaik. Namun, seringkali kontur yang tidak beraturan menjadi tantangan dalam perencanaan geometrik jalan kereta api, misalnya adanya lembah, bukit, gunung, jurang. Pada proyek aktivasi jalur kereta api di Padang Panjang, Sumatera Barat terdapat lembah pada beberapa lokasi sehingga perlu penanganan agar kereta tetap dapat melintas pada rute tersebut. Salah satu solusi yang dipilih pada perencanaan jalur kereta api ini adalah dengan membangun struktur jembatan dengan pertimbangan tertentu. Agar kereta tetap dapat melintasi jembatan dengan aman, maka struktur jembatan tersebut perlu didesain dengan baik. Pada tugas akhir ini, akan dibahas mengenai perencanaan struktur bawah (substructure) dari jembatan kereta api tersebut. Namun, sebelum melakukan perencanaan pondasi, perlu dilakukan evaluasi potensi likuifaksi dilokasi tersebut akibat kondisi tanah yang ada dilapangan merupakan jenis pasir tidak padat dan berada di zona rawan gempa. Metode yang digunakan untuk menentukan potensi likuifaksi adalah metode Seed, yaitu dengan memperhitungkan Factor of Safety. Tahapan yang dilakukan untuk perencanaan pondasi pada tugas akhir ini adalah interpretasi data tanah, analisis daya dukung tiang tunggal, penentuan konfigurasi kelompok tiang, analisis daya dukung kelompok tiang, penentuan dimensi pilecap, analisis settlement kelompok tiang, dan perencanaan tulangan tiang bor dan pilecap.