PUSTAKA FIRDHA CAHYA ALAM NIM 25315029
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan PUSTAKA FIRDHA CAHYA ALAM NIM 25315029
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan
Mikroplastik merupakan permasalahan yang sedang banyak diteliti saat ini. Dengan terbatasnya penelitian mikroplastik di Indonesia membuat penelitian ini penting dilakukan sebagai gambaran awal distribusi mikroplastik di Indonesia terutama pada daerah aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi mikroplastik di Sungai Ciwalengke, Majalaya, yang merupakan salah satu anak sungai Citarum dengan kondisi tata guna lahan di sekitar sungai yang dipadati industri tekstil. Mikroplastik berukuran 50-2000 µm ditemukan berada di Sungai Ciwalengke, Majalaya, dengan rata-rata sekitar 5,85 ± 3,28 partikel per liter pada air sungai dan 3,03 ± 1,59 partikel per 100 gram sedimen kering pada sampel sedimen sungai. Bentuk partikel mikroplastik yang dominan ditemukan adalah fiber, 65% di air dan 91% di sedimen, dengan bentuk lain seperti fragmen atau granul. Jumlah mikroplastik ditemukan terbanyak berada pada titik industri baik pada sampel air maupun sedimen. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan jumlah partikel mikroplastik terhadap lokasi sampling pada sampel sedimen (p-value < 0,05), tetapi tidak signifikan pada sampel air (p-value > 0,05). Segmen lokasi dengan jumlah industri lebih dominan memberikan perbedaan median jumlah mikroplastik paling signifikan dibandingkan dengan segmen lokasi lain pada sampel sedimen (Two sample Wilcoxon test, p-value < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa lokasi yang didominasi industri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsentrasi mikroplastik di Sungai Ciwalengke. Hal ini dibuktikan pula dengan pengujian Raman terhadap beberapa sampel mikroplastik yang mengindikasikan jenis mikroplastik poliester dan nylon yang ditemukan. Jenis polimer plastik tersebut diindikasikan berasal dari industri tekstil. Sehingga, solusi yang diusulkan dalam penanganan mikroplastik dapat berupa optimalisasi IPAL industri tekstil untuk mengurangi jumlah mikroplastik yang dibuang ke lingkungan, disertai dengan pembuatan aturan standar terkait pencemaran mikroplastik di lingkungan perairan karena standar pencemaran mikroplastik belum ada hingga saat ini.
Perpustakaan Digital ITB