digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2018_TA_PP_DENOBIA_FAISHAL_KUSINDARTO_1-COVER.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_DENOBIA_FAISHAL_KUSINDARTO_1-BAB_1.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_DENOBIA_FAISHAL_KUSINDARTO_1-BAB_2.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_DENOBIA_FAISHAL_KUSINDARTO_1-BAB_3.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_DENOBIA_FAISHAL_KUSINDARTO_1-BAB_4.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_DENOBIA_FAISHAL_KUSINDARTO_1-BAB_5.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_DENOBIA_FAISHAL_KUSINDARTO_1-BAB_6.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_DENOBIA_FAISHAL_KUSINDARTO_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) hijau, baik secara empiris maupun ilmiah diketahui dapat digunakan untuk mengurangi pembentukan plak gigi yang disebabkan oleh Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula sediaan permen lunak bebas gula berbahan dasar ekstrak daun teh hijau untuk perawatan kesehatan gigi dan pengujian aktivitas secara in vitro sebagai antiplak gigi terhadap Streptococcus mutans. Ekstrak daun teh hijau dihasilkan dengan cara ekstraksi dengan metode dekoksi yaitu memanaskan serbuk simplisia kering dalam air distilasi mendidih, lalu dipekatkan. Pembuatan permen lunak mencakup proses pencampuran bahan, pemanasan, pencetakan, dan pendinginan. Sediaan akhir diuji aktivitas antiplak gigi secara in vitro dalam bentuk penghambatan pembentukan biofilm terhadap Streptococcus mutans dengan microtiter plate method yang kuantifikasinya menggunakan kristal violet. Formula akhir sediaan permen lunak bebas gula terdiri dari 5% ekstrak daun teh hijau, 12,5% gelatin, 20% sorbitol, 30% xylitol, 0,1% natrium metabisulfit, 0,1% kalium sorbat, 0,77% minyak permen 10% v/v dalam propilen glikol, dan air hingga 100% b/b. Potongan kecil sediaan sekitar 1,4 gram yang telah disonikasi dalam air distilasi steril (1:1) pada frekuensi 59 kHz selama 1 menit menghasilkan persentase penghambatan pembentukan biofilm sebesar 82,40 ± 4,98%. Hasil tersebut secara statistik berbeda bermakna terhadap blanko dan tidak berbeda bermakna terhadap obat kumur komersial L yang mengandung ekstrak teh hijau dengan independent t-test pada α= 0,05. Sediaan permen lunak bebas gula yang mengandung ekstrak daun teh hijau ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai alternatif sediaan untuk perawatan kesehatan gigi.