digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Batang Kuranji adalah sungai yang mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap timbulnya bahaya aliran debris atau yang disebut secara lokal Galodo yaitu aliran debris yang mempunyai tingkat konsentrasi sedimen tinggi yang terdiri dari lumpur, pasir, kerikil, dan batu-batuan. Untuk mengurangi potensi bahaya tersebut, dilakukan upaya berupa penurunan kecepatan aliran banjir dengan cara normalisasi sungai dan pembuatan bangunan pengendali sedimen (checkdam). Normalisasi dilakukan secara horizontal yakni dengan cara pelebaran sungai. Dari analisa hidrologi didapat debit banjir 𝑄50 𝑡ℎ=657 𝑚³/𝑠. Kebutuhan jumlah dan dimensi checkdam didasari dari kuantitas sedimen debris yang akan terjadi. Hasil dari perhitungan diperoleh kuantitas sedimen aliran debris sebesar 35183 m³. Dengan perencaan tinggi checkdam 3.5 m, sehingga pembangunan 3 checkdam cukup untuk menampung sedimen aliran debris tersebut. Stabilitas konstruksi checkdam diperhitungkan terhadap guling, geser, eksentrisitas dan tegangan tanah, dari hasil perhitungan stabilitas bangunan checkdam memenuhi persyaratan (dalam kondisi gempa). Total biaya dari normalisasi sungai dan pembangunan checkdam ini sebesar Rp. 90,665,000.00 (Sembilan Puluh Milyar Enam Ratus Enam Puluh Lima Juta Rupiah)