digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring peningkatan pengguna moda angkutan udara, pengembangan luas terminal penumpang bandar udara mutlak untuk dilakukan. Perancangan Terminal Penumpang Bandar Udara Adi Sumarmo bertujuan memperbesar luas terminal untuk mengakomodasi pertambahan pengguna bandara di masa mendatang. Kebutuhan penambahan luas tersebut juga telah direncanakan dalam masterplan yang dikeluarkan oleh Angkasa Pura dan Kementrian Perhubungan selaku pengawas dan pengelola bandar udara di Indonesia. Beberapa isu penting pada perancangan ini diantaranya adalah aksesibilitas bagi pengguna bangunan, sirkulasi, keamanan, citra bangunan, serta lingkungan. Isu utama yang dipilih adalah citra bangunan. Konsep bangunan yang diambil adalah ―airport as gateway to Surakarta. Ide bentuk bangunan diambil dari bentuk area parkir yang terdapat pada rencana induk. Bentuk area parkir menyerupai puncak gunungan, salah satu bagian dari kesenian wayang kulit yang merupakan salah satu Kesenian Dunia UNESCO sebagai kesenian Tak Benda. Dari bentuk tersebut, bangunan dirancang menyerupai gerbang yang juga terdapat pada gambar gunungan. Gunungan dipilih karena unsur filosofi yaitu sebagai pembuka dan penutup adegan pada wayang kulit. Begitu pula dengan fungsi bangunan terminal yang dirancang sebagai tempat masuk dan keluar dari kota Surakarta. Perancangan terminal juga memperhatikan aspek sirkulasi dan pencahayaan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan orientasi penumpang serta menanggapi isu lingkungan.