digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA ANGGI UTRI AIDASARI NIM : 10714011
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat menyebabkan kematian. Secara tradisional, banyak tanaman yang digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah diantaranya daun binahong (Anredera cordifolia (Teen.) v. Steenis) dan daun tempuyung (Sonchus arvensis L.). Ekstrak daun binahong dan ekstrak daun tempuyung pada penelitian terdahulu menunjukkan efek antihipertensi dengan menginhibisi Angiotensin Converting Enzyme (ACE) dan menunjukkan efek diuretik. Mekanisme kedua tanaman terhadap reseptor angiotensin II belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek antihipertensi ekstrak etanol daun binahong (EEDB), ekstrak etanol daun tempuyung (EEDT), serta kombinansinya pada model hewan hipertensi yang diinduksi menggunakan angiotensin II. Pengukuran tekanan darah dilakukan secara non-invasif menggunakan CODA ® tail-cuff blood pressure system. Penelitian menggunakan tikus Wistar jantan berusia 4-5 bulan dengan berat 250-350 gram sebanyak 27 ekor yang terbagi menjadi sembilan kelompok uji yaitu kelompok normal, kelompok sakit, kelompok pembanding valsartan, kelompok ekstrak etanol daun binahong (EEDB) 50 mg/ kg bb, EEDB 100 mg/ kg bb, ekstrak etanol daun tempuyung (EEDT) 50 mg/ kg bb, EEDT 100 mg/ kg bb, kombinasi EEDB –EEDT (25 mg/ kg bb : 25 mg/ kg bb), dan kombinasi EEDB –EEDT ( 50 mg/ kg bb : 50 mg/ kg bb). Tikus yang digunakan dihabituasi terlebih dahulu sampai tekanan darah yang terukur normal. Tekanan darah awal diukur sebagai T0, tikus diberi sediaan uji secara oral sesuai dengan kelompok uji: larutan Na-CMC 0,5% untuk kelompok normal dan sakit, EEDB 50 mg/ kg bb, EEDB 100 mg/ kg bb, EEDT 50 mg/ kg bb, EEDT 100 mg/ kg bb, kombinasi EEDB-EEDT (25 mg/ kg bb : 25 mg/ kg bb), dan kombinasi EEDB- EEDT (50 mg/ kg bb : 50 mg/ kg bb). Satu jam setelah pemberian sediaan, angiotensin II yang telah diencerkan dalam larutan NaCl 0,9% disuntikkan secara intraperitoneal ke semua kelompok uji kecuali kelompok normal disuntikkan larutan NaCl 0,9%. Dua menit setelah penyuntikkan dilakukan pengukuran tekanan darah (T1). Hasil pengujian yang didapat kelompok uji EEDB 50 mg/ kg bb, EEDB 100 mg/ kg bb, EEDT 100 mg/ kg bb, kombinasi EEDB-EEDT (25 mg/ kg bb : 25 mg/ kg bb), dan kombinasi EEDB-EEDT (50 mg/ kg bb : 50 mg/ kg bb) memberikan hambatan peningkatan tekanan darah sistol (TDS) maupun tekanan darah diastol (TDD). Kelompok uji EEDT 100 mg/ kg bb dan kombinasi EEDB-EEDT (25 mg/ kg bb : 25 mg/ kg bb) dapat mencegah peningkatan TDS dan TDD secara signifikan (p