Gagal ginjal merupakan kondisi yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi
glomerulus (kurang dari 60 mL/menit per 1,73 m
2
), albuminuria, peningkatan kadar
kreatinin serum, kadar urea nitrogen serum, abnormalitas pada histologi ginjal,
elektrolit atau abnormalitas lain karena kerusakan tubulus. Gagal ginjal dapat
disebabkan oleh glomerulonefritis dan obat-obat nefrotoksik seperti
aminoglikosida dan anti inflamasi nonsteroid. Sampai saat ini, tidak ada obat yang
bekerja spesifik untuk mengatasi penyakit gagal ginjal. Binahong menunjukkan
efek memperbaiki fungsi ginjal dengan menurunkan kadar kreatinin serum dan
kadar urea serum, sedangkan tempuyung terbukti memiliki efek diuresis dan
vasodilatasi pada tikus. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efek dan mekanisme
nefroprotektif dari ekstrak etanol daun binahong, daun tempuyung, serta
menentukan dosis kombinasi terbaik dari ekstrak etanol daun binahong dan daun
tempuyung dalam memberikan efek nefroprotektif.
Ekstrak etanol daun binahong dan daun tempuyung diekstraksi dengan metode
refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil rendemen ekstrak etanol daun
binahong adalah 9,76%, sedangkan daun tempuyung adalah 9,69%. Hasil analisis
KLT dan KCKT menunjukkan kandungan senyawa viteksin sebesar 12,06 ± 0,13
µg/mg pada ekstrak etanol daun binahong, luteolin sebesar 3,12 ± 0,04 µg/mg dan
luteolin-7-O-glukosida sebesar 3,02 ± 0,08 µg/mg pada ekstrak etanol daun
tempuyung. Uji nefroprotektif ekstrak etanol daun tempuyung pada hewan gagal
ginjal yang diinduksi gentamisin dan piroksikam menunjukkan dosis 100 mg/kg bb
dapat menurunkan kadar urea serum sebesar 25-30%, kadar kreatinin serum sebesar
16-23%, menurunkan volume urin, indeks ginjal, kadar TBARS, dan meningkatkan
aktivitas katalase secara signifikan terhadap kelompok induksi (p<0,05).
Kombinasi ekstrak etanol daun binahong dan daun tempuyung terdiri atas beberapa
dosis kombinasi untuk melihat efek ekstrak yang lebih dominan yaitu binahong 25
mg/kg bb + tempuyung 75 mg/kg bb (Bin 25 + Temp 75), binahong 50 mg/kg bb +
ii
tempuyung 50 mg/kg bb (Bin 50 + Temp 50), dan binahong 75 mg/kg bb +
tempuyung 25 mg/kg bb (Bin 75 + Temp 25) serta dibandingkan terhadap ekstrak
tunggalnya yaitu binahong 100 mg/kg bb (Bin 100) dan tempuyung 100 mg/kg bb
(Temp 100). Semua kelompok kombinasi tidak menunjukkan perbedaan signifikan
dalam penurunan kadar urea dan kreatinin serum dibandingkan dengan kelompok
ekstrak tunggalnya.
Kelompok Bin 75 + Temp 25 menunjukkan penurunan kadar urea dan kreatinin
serum yang paling baik. Ginjal hewan uji yang diinduksi berwarna pucat dan
ukurannya menjadi lebih besar dibandingkan dengan ginjal normal. Pada kelompok
Bin 75 + Temp 25 warna ginjal mulai merah serupa dengan ginjal kelompok
normal. Penurunan indeks ginjal terjadi sebesar 0,7-18% pada kelompok yang
diberikan ekstrak baik tunggal maupun kombinasinya. Ekstrak binahong,
tempuyung, dan kombinasinya dapat menurunkan kadar
Kidney injury molecule 1 (KIM-1) dan N-acetyl-?-D-glucosaminidase (NAG)
secara signifikan dibandingkan terhadap kelompok induksi. Penurunan NAG
terbesar terjadi pada kelompok Bin 75 + Temp 25 sebesar 95,6% dan kadarnya
sama dengan normal. Efek antioksidan yang ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun
binahong, daun tempuyung, dan kombinasinya adalah dengan menurunkan kadar
nitrit oksida (NO) sebesar 32-58%. Penurunan kadar NO paling besar ditunjukkan
oleh kelompok Bin 75 + Temp 25. Peningkatan aktivitas SOD oleh kelompok Bin
75 + Temp 25 sebesar 33-57% berbeda signifikan terhadap kelompok induksi.
Kelompok Bin 75 + Temp 25 menunjukkan kadar TNF-????yang paling rendah dan
tidak berbeda signifikan terhadap kelompok normal. Kelompok Bin 75 + Temp 25
menunjukkan aktivasi ERK 1/2 dan p38 yang berperan dalam pertumbuhan dan
proliferasi sel tubulus serta akan memicu diferensiasi sel progenitor CD 24 yang
terlihat dari peningkatan ekspresi CD 24 yang berbeda signifikan dibandingkan
dengan kelompok induksi. Ekstrak etanol daun binahong, daun tempuyung, dan
kombinasinya juga dapat menghambat apoptosis sel yang dimediasi oleh caspase3. Hasil qPCR menunjukkan terjadi penurunan ekspresi caspase-3 pada kelompok
Bin 75 + Temp 25 sebesar 0,33±0,14 (relatif terhadap ekspresi GAPDH).
Hasil analisis histopatologi dengan pewarnaan Periodic Acid Schiff menunjukkan
pemberian ekstrak binahong, tempuyung, dan kombinasinya dapat menghambat
kerusakan yang terjadi pada ginjal dengan menurunkan persentase kerusakan
histopatologi ginjal. Kelompok binahong dosis 75 mg/kg bb + tempuyung dosis 25
mg/kg bb memberikan persentase kerusakan ginjal dengan nilai skor EGTI yang
paling rendah dan luas membran brush-border yang serupa dengan kelompok
normal. Pemberian ekstrak etanol daun binahong, daun tempuyung, dan
kombinasinya dapat mencegah pembentukan jaringan kolagen. Kelompok Bin 75
+ Temp 25 menunjukkan penurunan luas area kolagen berbeda signifikan terhadap
kelompok Temp 100, Bin 50 + Temp 50, dan Bin 25 + Temp 75, tetapi tidak
berbeda signifikan terhadap Bin 100. Kelompok kombinasi Bin 75 + Temp 25
menunjukkan efek nefroprotektif terbaik dalam menghambat terbentuknya jaringan
kolagen pada hewan gagal ginjal.
Kombinasi ekstrak etanol daun binahong dosis 75 mg/kg bb dan daun tempuyung
dosis 25 mg/kg bb menunjukkan efek nefroprotektif terbaik dibandingkan dengan
dosis kombinasi lainnya dengan menurunkan kadar kreatinin, urea serum, indeks
ginjal, kadar TNF-????dengan mekanisme menghambat pelepasan KIM-1, NAG,
radikal bebas dan meningkatkan aktivitas SOD, proliferasi sel dengan aktivasi jalur
persinyalan MAPK ERK 1/2 dan p38, meningkatkan ekspresi CD 24 untuk
diferensiasi sel tubulus, menghambat apoptosis sel dengan menurunkan ekspresi
caspase-3, membantu regenerasi membran brush border sel tubulus, dan
menghambat terbentuknya fibrosis pada ginjal.