Konstruksi Bandar Udara Rendani membutuhkan pekerjaan timbunan untuk mencapai elevasi +3.0 m. Pada runway, taxiway, dan apron bandara tersebut akan bekerja beban operasional pesawat sebesar 10 kN/m2 dan beban perkerasan sebesar 7 kN/m2 untuk runway dan taxiway, sementara untuk apron sebesar 15 kN/m2. Konstruksi ini akan dibangun pada tanah dengan lapisan lempung yang sangat tebal. Tanah lunak memiliki koefisien derajat konsolidasi yang besar. Oleh karena itu, dibutuhkan perkuatan tanah lunak untuk mempercepat waktu selesainya konsolidasi. Hasil analisis menunjukkan metode mitigasi yang paling optimal adalah metode prefabricated vertical drain dan preloading.
Konsolidasi pada tanah yang tidak diperkuat akan selesai 90% dalam waktu 64 tahun. Oleh karena itu, diperlukan perkuatan lain untuk mempercepat konsolidasi yaitu dengan menggunakan konsep preloading dan prefabricated vertical drain. Dengan penggunaan preloading, beban yang akan dikenakan pada tanah akan semakin membesar sehingga bisa didapatkan tingkat konsolidasi yang diinginkan dengan waktu yang lebih singkat. Hal ini kemudian didukung oleh pemasangan PVD untuk memperpendek jalur drainase sehingga air pori akan lebih cepat terdisipasi. Perencanaan ini dilakukan dengan perhitungan manual dan kemudian dibandingkan dengan software Plaxis 2D dengan model mohr-coulomb.
Setelah perencanaan timbunan selesai, dilanjutkan dengan perencanaan pondasi tiang pancang beserta elemen-elemen pendukungnya, seperti pile cap, pedestal, pile head treatment, dan tie beam.
Perencanaan pondasi dan elemen-elemen pendukungnya dilakukan dengan perhitungan manual dan software ENSOFT dan PCACOL.
Perpustakaan Digital ITB