Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama yang menyebabkan Indonesia memiliki kondisi geologi yang kompleks. Jawa bagian Barat terletak di bagian tengah Busur Sunda, wilayah ini merupakan zona tektonik aktif dimana terdapat pertemuan subduksi oblique di bawah Sumatera dan subduksi normal di sepanjang Selatan Jawa. Salah satu kejadian yang dapat disebabkan oleh aktivitas tektonik pada wilayah ini yaitu gempa bumi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerusakan harta benda baik dalam skala lokal maupun regional. Untuk itu perlu adanya pengetahuan dan pemahaman mengenai karakteristik dan kondisi tektonik daerah yang memiliki aktivitas gempa yang tinggi. Analisa seismisitas dan metode tomografi kecepatan gelombang seismik dapat diaplikasikan untuk membantu memahami aktivitas tektonik dan mencitrakan struktur bawah permukaan di Jawa bagian Barat. Dalam penelitian ini, kami menggunakan tomografi seismik waktu tiba untuk menentukan struktur Vp, Vs dan rasio Vp / Vs di Jawa bagian barat. Kami menggunakan data gempa yang direkam oleh jaringan Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) yang tersebar dari Sumatra Selatan hingga Jawa Tengah. Kami menggunakan 1097 kejadian gempa yang direkam oleh 32 stasiun dari April 2009 hingga Juni 2016 dengan waktu tiba 13.755 fase P dan 4.831 fase S. Data waktu tiba untuk gelombang P dan S dikoreksi dengan teknik korelasi silang untuk mendapatkan waktu kedatangan yang akurat. Hasil dari tomografi dengan SIMULPS memberikan citra struktur kecepatan di bawah Jawa bagian Barat khususnya pada busur vulkanik yang melewati Gunung Anak Krakatau, Gunung Salak dan Kompleks pegunungan selatan Jawa Barat. Anomali Vp rendah, Vs rendah dan Vp/Vs tinggi mengindikasikan adanya material panas yang berasal dari aktivitas lempeng yang tersubduksi yang membentuk jalur gunung api di Jawa Barat hingga Sumatera Selatan.
Perpustakaan Digital ITB