digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan tingginya jumlah permintaan pasar terhadap kakao, limbah cair pulp kakao pun semakin meningkat. Limbah cair yang dihasilkan dari proses pencucian biji kakao ini mengandung kandungan gula yang cukup tinggi, sekitar 15%, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi etanol melalui proses anaerob. Proses anaerob dapat berlangsung dengan optimum bila mikroorganisme mendapatkan nutrisi dan lingkungan yang sesuai bagi metabolismenya. Logam-logam seperti Ni, Zn, Fe dan Co yang ditambahkan ke dalam proses anaerob sebagai nutrisi tambahan meningkatkan kinerja mikroorganisme. Penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi Ni dan Zn untuk mengetahui konsentrasi logam yang paling berpengaruh dalam pembentukan etanol dari proses anaerob limbah cair pulp kakao. Limbah pulp artifisial dengan perbandingan C:N:P sebesar 13500:117:1 dan kandungan organik 15.000 mg/l COD dimasukkan ke dalam Circulating Bed Reactor bervolume 4,5 L dan diberi tambahan logam Ni dan Zn sesuai dengan rancangan penelitian. Masing-masing variasi dioperasikan selama 72 jam dengan pemantauan parameter harian yakni pH, COD, VSS, konsentrasi etanol dan konsentrasi TAV. Komposisi gas dianalisis pada jam ke-72 pengoperasian reaktor. Dari penelitian didapatkan efisiensi penurunan COD terlarut tertinggi (76%) dicapai dengan pemberian Ni sebanyak 9 μM dan Zn 49 μM. Etanol tertinggi didapatkan dari pemberian Ni sebanyak 9 μM dan Zn 35 μM, dengan laju pembentukan sebesar 0,136 /jam. Hasil pengolahan data konsentrasi etanol dengan metode two parameters analysis menunjukkan bahwa baik logam Ni maupun logam Zn memberikan pengaruh terhadap pembentukan etanol dari proses anaerob limbah cair pulp kakao.